Inilah Potret Kehidupan Masyarakat di Daerah Perairan dan Nelayan Sumedang

Potret Kehidupan Masyarakat di Daerah Perairan dan Nelayan Sumedang
Nelayan Jatigede Sumedang/IG: ariefjoe800
0 Komentar

sumedangekspres – Inilah potret Kehidupan Masyarakat di Daerah Perairan dan Nelayan Sumedang

Waduk Jatigede adalah waduk terbesar kedua di Indonesia yang terletak di Kabupaten Sumedang.

Waduk ini dibangun pada tahun 1962 dan selesai pada tahun 1978.

Waduk Jatigede memiliki luas area sekitar 40.000 hektar dan memiliki kapasitas tampungan air sebesar 6,7 miliar meter kubik.

Baca Juga:Cerita Horor 4 Orang Pendaki, 1 Meninggal dan 1 Lainnya Hampir Gil4Semuanya Serem! Inilah Kumpulan Cerita Horor, Nomor 2 Pernah Viral Karena Ada Buktinya!

Waduk Jatigede memiliki dampak yang signifikan bagi kehidupan masyarakat di sekitarnya.

Waduk ini telah menenggelamkan banyak desa dan pemukiman penduduk.

Masyarakat yang terkena dampak pembangunan waduk ini kemudian dipindah ke tempat baru yang lebih tinggi.

Meskipun telah mengalami banyak perubahan, masyarakat di sekitar Waduk Jatigede tetap bertahan hidup.

Mereka sebagian besar berprofesi sebagai nelayan dan petani.

Nelayan di Waduk Jatigede menangkap berbagai jenis ikan, seperti ikan mas, ikan nila, dan ikan mujair.

Petani di Waduk Jatigede menanam padi, jagung, dan sayuran.

Kehidupan masyarakat di sekitar Waduk Jatigede masih sangat sederhana.

Mereka tinggal di rumah-rumah yang sederhana dan bekerja keras untuk mencari nafkah.

Namun, mereka tetap ramah dan terbuka kepada orang baru. Mereka juga sangat bersyukur atas kehidupan yang mereka miliki.

Berikut adalah beberapa potret kehidupan masyarakat di daerah perairan dan nelayan Waduk Jatigede:

Baca Juga:SEREM! Warga Twitter Ini Masih Dijumpai oleh Sosok Manis di Cerita Horor Terkenal!Cerita Horor Kisah Nyata 2022, Nenek Misterius: “Yang betah ya disini”

  • Kehidupan sehari-hari yang keras

Masyarakat nelayan di Waduk Jatigede memiliki kehidupan pada umumnya.

Mereka harus bekerja keras untuk mencari nafkah.

Mereka biasanya mulai bekerja sejak pagi hari dan baru pulang pada malam hari. Pekerjaan mereka adalah memancing dan mencari ikan di waduk.

  • Keramahan dan keterbukaan

Masyarakat nelayan di Waduk Jatigede Sumedang sangat ramah dan terbuka kepada orang baru.

Mereka senang sekali bertemu dengan orang baru dan mengobrol dengan mereka.

Mereka juga sangat senang berbagi cerita tentang kehidupan mereka sebagai nelayan.

Masyarakat di sekitar Waduk Jatigede adalah masyarakat yang tangguh dan gigih.

Mereka telah melalui banyak tantangan dalam hidup, tetapi mereka tetap bertahan dan membangun kehidupan yang lebih baik untuk diri mereka sendiri dan keluarga mereka.

0 Komentar