sumedangekspres – Wisata ziarah telah menjadi tujuan populer bagi mereka yang mencari pengalaman lebih dalam dan kedamaian batin.
Terlepas dari latar belakang agamanya, banyak orang merasa terpanggil untuk mengunjungi tempat-tempat keramat
dan keramat untuk menyerap nilai-nilai agama, bermeditasi, dan mendekatkan diri kepada Yang Maha Kuasa.
Dayeuh Luhur
Baca Juga:Merajut Keberagaman di Desa Tradisional Cimarga Sumedang: Menapaki Warisan Budaya yang AbadiJejak Sejarah yang Memikat: Wisata Sejarah Menelusuri Kearifan Sumedang
Tempat ini memiliki akar sejarah yang dalam, menjadikannya tempat yang kaya akan makna.
Menurut catatan sejarah, Dayeuhluhur adalah tempat pertemuan antara Prabu Geusan Ulun, raja kerajaan
Sumedang Larang, dan seorang wali Muslim.
Silaturahmi ini melambangkan toleransi dan kerjasama antar agama dan budaya yang berbeda.
Makam Dayeuh Agung, seperti namanya, letaknya cukup tinggi tepatnya di puncak Gunung Rengganis.
Makam para bangsawan Dayeuh ini sering dikunjungi masyarakat, baik dari Sumedang maupun dari luar kota Sumedang.
Di makam Dayeuh Luhur banyak didatangi peziarah dari luar kota, seperti dari Bandung, Cirebon dan juga daerah Banten.
Mereka secara tidak sengaja mengunjungi kuburan.
Beberapa orang bahkan bermalam di kuburan hanya untuk berdoa dan memberikan penghormatan.
Baca Juga:Pasar Tradisional Sumedang: Merasakan Pesona Budaya dan Kearifan LokalRahasia Relaksasi Tersembunyi: Memanjakan Diri di Pemandian Air Panas di Sumedang
Dikatakannya, makam ini dulunya merupakan pusat pemerintahan kerajaan Sumedang Larang yang diperintah oleh Prabu Geusan Ulun.
Sebelumnya, pusat pemerintahan dipindahkan ke Kutamaya.
Kompleks Makam Prabu Geusan Ulun telah berubah dari keadaan sebelumnya.
Sebelumnya, makam Raja Geusan Ulun dikelilingi tembok dengan gapura di sisi selatan.
Setelah selesai penataan pada tahun 2012, makam Prabu Geusan Ulun berbentuk bangunan dengan tiang-tiang kayu dan beratap genteng.
Pintu gerbang utama terbuat dari kayu dan dikelilingi pagar.
Jalan menuju Dayeuh Luhur tidak sulit karena jalan sudah diaspal, bisa dilalui kendaraan roda dua dan empat.
Ganeas merupakan titik awal Makam Dayeuh Luhur, pendakian diperkirakan mencapai 7 km.
Namun pemandangan alam selama perjalanan sangat indah dan cukup membayar
tingginya biaya pendakian yang melelahkan dari atas.