Ringkasan Wind Breaker Chapter 459
Pada chapter sebelumnya dari “Wind Breaker,” kita melihat Mahon Jo pulang ke Korea dan mengalami momen yang penuh emosi di bandara saat Heri menjemputnya.
Mahon terlihat sangat sedih, dan Heri merasa prihatin melihatnya dalam keadaan seperti itu.
Mahon merasa hancur karena ia tidak berhasil melindungi orang-orang yang ia cintai. Kematian Kazuma telah meninggalkan luka yang dalam dalam hati Mahon Jo.
Baca Juga:Wisata Batu Dua Gunung Lingga : Kemashuran Sejarah dan Keajaiban Arkeologi di SumedangBuricak Burinong : Eksplorasi Keindahan Alam dan Budaya di Sumedang
Kisah berbalik ke masa lalu, di mana kita melihat Kaneshiro dan Jay duduk bersebelahan. Kaneshiro mengungkapkan kepada Jay bahwa ia menyadari Mahon Jo tidak bertanggung jawab atas kematian Kazuma.
Kaneshiro meneruskan bahwa meskipun keduanya memiliki impian yang sama, mereka berdua memiliki pendekatan yang berbeda dalam mencapainya.
Kru Kazuma dan League of Street terbentuk karena cinta mereka pada bersepeda, tetapi mereka tidak mampu menjaga impian mereka tetap hidup.
Kaneshiro mengakui bahwa segala sesuatunya tidak akan seperti sekarang dan Kazuma masih akan hidup jika tidak ada di dunia ini.
Namun, kenyataannya adalah bahwa semuanya telah berakhir, dan ia hanya berharap Kazuma dan Jo dapat beristirahat dalam damai setelah segala penderitaan.
Lebih lanjut, Jay bertemu dengan lelaki tua yang memiliki hubungan dengan masa lalu tersebut.
Jay mengungkapkan bahwa ia telah belajar banyak pada malam sebelumnya, dan akhirnya ia mengetahui tentang Kazuma serta mengapa banyak insiden terjadi dalam konteks League of Streets.
Baca Juga:GAPENSI Kabupaten Sumedang Adakan Rapat Untuk Muscab Pemilihan Ketua GAPENSI SumedangSiapa sih, Ning Umi Laila? Ini Profil dan Biodata Ustadzah Cantik Ning Umi Laila
Dengan tekad yang semakin mantap, Jay berbicara tentang rencananya untuk kembali ke Korea dan merebut kembali impian yang pernah dikejar oleh Mahon Jo dan Kazuma.
Dalam kilas balik, kita melihat perspektif lelaki tua tersebut, yang memutuskan untuk meninggalkan organisasi setelah kematian Kazuma.
Ia beralih ke bisnis keluarganya. Beberapa tahun kemudian, Mahon Jo datang untuk mengunjungi makam Kazuma. Ia berbicara dengan lelaki tua tersebut tentang sepeda yang akan diberikan pada Kazuma jika ia berhasil memenangkan Grand Prix.
Permintaan Jo kepada lelaki tua tersebut adalah agar ia memberikan sepeda itu padanya. Lelaki tua tersebut pun merestorasi sepeda tersebut dan memberikannya pada Jo. Jo bersumpah untuk meraih puncak prestasi untuk Kazuma.