sumedangeskpres– Kilas balik Arthdal Chronicles Season 1, Arthdal Chronicles memiliki dunia tersendiri dalam ceritanya. Mulai dari nama lokasi, dewa, legenda, dan masih banyak unsur lainnya yang membuat drakor fantasi satu ini begitu diminati.
Sembari menunggu, gak ada salahnya untuk mengingat kembali alur ceritanya. Tanpa lama-lama lagi, kita simak poin-poin penting Arthdal Chronicles Season 1 berikut ini, yuk!
1. Pemusnahan kaum Neanthal
Neanthal merupakan kaum yang memiliki kekuatan fisik besar dan penglihatan tajam di malam hari. Mereka menguasai Dataran Bulan yang bagus untuk bercocok tanam.
Baca Juga:Arthdal Chronicles Season 2: Yuk Intip sinopsis dan perubahan pemeran utamanya!Siapa Pemeran utama Arthdal Chronicles season 2? Benarkan bukan Song Jong Ki?
Kaum Saram yang pandai berencana dan serakah ingin menguasai daerah tersebut. Mereka mengadakan pertemuan dengan kaum Neanthal yang berakhir gagal. Oleh karena itu, kaum Saram memulai perang.
Ide lalu datang dari Tagon remaja (Jung Je Won) untuk memusnahkan kaum Neanthal. Mereka mengirim Asa Hon (Choo Ja Hyun) sebagai tumbal untuk pergi menemui kaum Neanthal dan memberi kain yang telah dililit pada hewan yang terkena penyakit menular.
Penyakit tersebut membuat mereka lemah. Kaum Saram memulai pembantaian saat Festival Bulan Sabit yang dirayakan kaum Neanthal di daerah Atturad. Kaum Saram juga membuat kebakaran di wilayah itu.
2. Asa Hon memiliki anak kembar dengan Ragaz
Asa Hon yang tak mengetahui rencana asli tersebut menyesal. Ia kemudian membantu salah satu kaum Neanthal bernama Ragaz (Yoo Teo). Keduanya membawa bayi kaum Neanthal dan berusaha bertahan hidup.
Mereka juga memiliki anak kembar yang lahir dengan darah ungu. Penduduk Serikat Arthdal menyebut mereka sebagai Igutu, kaum campuran Saram dan Neanthal. Igutu juga dianggap sebagai monster di Arthdal, sama seperti kaum Neanthal.
Ketika Ragaz sedang mencari obat di hutan dengan membawa salah satu anaknya, ia terbunuh oleh pasukan Daekan dari Arthdal yang masih melakukan perburuan kaum Neanthal. Anaknya sudah ia sembunyikan di semak-semak terlebih dulu.
Tagon lalu menemukannya dan membawa anak itu ke Arthdal. Asa Hon yang berniat untuk mengambil anaknya setelah tahu Ragaz dibunuh kalah cepat. Asa Hon juga takut mengikuti Tagon karena di mimpinya Aramun Haesulla, salah satu dewa Arthdal melarang mengikuti orang yang bernyanyi. Benar saja, Tagon menyanyi saat itu.