sumedangekspres – Asal Usul Kota Kediri: Sebuah Cerita Rakyat Jawa Timur
Alkisah, dalam masa silam di Jawa Timur terdapat sebuah kerajaan megah yang bernama Kerajaan Medang Kahuripan.
Kerajaan ini dipimpin oleh seorang raja yang bijaksana, Prabu Airlangga.
Sang Prabu adalah seorang pria yang berasal dari Bali dan menjadi raja di Medang berkat pernikahan dengan seorang putri kerajaan Medang.
Namun, ketika Prabu Airlangga memasuki usia senja, ia merasa ingin melakukan pertapaan.
Baca Juga:Baca Taming the Corrupted Sub Indonesia Disini! Chapter 13 Udah Rilis, Bikin Greget!Baca Komik Taming the Corrupted Bahasa Indonesia Chapter 12 Disini!
Untuk mewujudkan keinginannya ini, ia harus menyerahkan tahtanya kepada putrinya, Putri Dyah Sanggramawijaya.
Namun, sang putri mengejutkan ayahnya dengan menolak untuk naik takhta. Sebaliknya, dia bermimpi menjadi seorang pertapa.
Prabu Airlangga, dengan penuh hormat, mengabulkan keinginan sang putri dan memberinya restu untuk menjadi pertapa.
Putri semata wayangnya mengganti namanya menjadi Dewi Kilisuci dan pergi menuju gua yang bernama Gua Selomangkleng untuk memulai pertapaannya.
Setelah putrinya menolak takhta, Prabu Airlangga terpaksa menyerahkan tahtanya kepada putra salah satu selirnya.
Namun, muncul masalah baru. Sang selir memiliki dua putra, Raden Jayengrana atau Mapanji Garasakan, dan Raden Jayawarsa atau Sri Samarawijaya. Melihat kedua putranya, Prabu Airlangga merasa bimbang.
Dia khawatir bahwa menyerahkan tahta kepada salah satu dari mereka bisa menimbulkan iri hati dan bahkan peperangan di antara saudara-saudaranya.
Baca Juga:Bikin Merinding! Inilah Kondisi Asrama Putri IPB yang Angker!Asrama Putri IPB Menyimpan Banyak Kisah Seram! Ada Cerita Kuntilanak yang Ikut Tinggal di Asrama!
Untuk mencari solusi yang adil, Prabu Airlangga memutuskan untuk meminta bantuan seorang pertapa bijaksana bernama Mpu Bharada atau Arya Bharada. Mpu Bharada dikenal karena kebijaksanaannya dan kesaktiannya.
Prabu Airlangga meminta Mpu Bharada untuk pergi ke Pulau Bali dan mencari tahu apakah masih ada tahta yang kosong di sana.
Setelah Mpu Bharada pergi ke Pulau Bali, ia menemukan bahwa tahta yang dimaksud sudah diberikan kepada adik Prabu Airlangga.
Ketika Mpu Bharada kembali dan melaporkan temuannya, Prabu Airlangga merasa bingung.
Dia tidak tahu bagaimana membagi wilayah kerajaannya dengan adil.
Pertemuan kedua dengan Mpu Bharada memberikan jawaban. Mpu Bharada menawarkan solusi yang bijak, yaitu membiarkan Mpu Bharada sendiri yang membagi kerajaan Medang menjadi dua wilayah yang sama besar.