Serba-Serbi Aktivitas Partai Politik Jelang Pemilu 2024 di Medsos

Aktivitas Partai Politik
Aktivitas Partai Politik/Anallisa Harian
0 Komentar

Koalisi-kooalisi ini juga berfokus pada upaya meningkatkan popularitas calon presiden dan wakil presiden masing-masing, seperti Anies-Muhaimin dan Prabowo-Gibran, dengan mengusung narasi yang berbeda.

Selain fokus pada koalisi dan calon politik, partai-partai politik juga aktif dalam membangun narasi isu-isu yang relevan di masyarakat.

Dalam riset ini, ditemukan bahwa semua aktivitas partai politik yang diteliti memandang isu Ibu Kota Negara (IKN) di Kalimantan sebagai isu strategis.

Baca Juga:OOTD Hijab Baju Warna Lemon: Tampil Cantik dan TrendiOOTD Celana Abu Abu Pria yang Bikin Kamu Keren

Terdapat 62 tweet dari PDI-P, 23 tweet dari Golkar, 22 tweet dari Gerindra, 15 tweet dari PKB, dan 11 tweet dari Nasdem yang membahas pembangunan IKN.

Mayoritas dari tweet-tweet ini menekankan dukungan tokoh-tokoh partai terhadap pembangunan IKN.

Namun, Golkar lebih menonjolkan perspektif institusi dalam narasinya.

Sayangnya, dari sekian isu yang diberikan prioritas oleh aktivitas partai politik, isu perubahan iklim masih minim dibicarakan.

Padahal, isu perubahan iklim adalah salah satu prioritas pemerintah saat ini, yang diharapkan berlanjut hingga tahun 2060.

Baik aktivitas partai politik maupun calon presiden dan wakil presiden masih banyak berfokus pada isu ekonomi sebagai prioritas utama.

Isu IKN juga seringkali disandingkan dengan isu ketenagakerjaan, sementara isu lingkungan belum mendapatkan perhatian yang seharusnya.

Hal ini menjadi catatan penting, karena isu perubahan iklim memiliki dampak yang serius dan memerlukan strategi yang matang.

Baca Juga:Ada Apa dengan Gibran Rakabuming Raka dan Narasi Dizalimi dari PDIP?Program Studi Keperawatan UPI: Biaya, Matkul Smt 1 Hingga Smt 8

“Sejauh ini kami belum mendapati X sebagai platform prioritas dari partai politik. Karena narasi yang dibangun masih bersifat sangat formal, seperti kegiatan partai, koalisi, penokohan, dengan kata-kata formal. Sedangkan yang banyak interaksinya itu hanya akun partai Gerindra, karena ia menggunakan bahasa-bahasa ringan yang disukai anak muda,” tambah Arga.

Hal ini menunjukkan bahwa ada ruang untuk lebih inovatif dalam penggunaan media sosial sebagai alat kampanye politik, terutama dalam mencapai pemilih muda yang cenderung lebih aktif di platform digital.

Sumber: Tasya UGM

0 Komentar