sumedangekspres – Pemerintah Kabupaten atau Pemkab Sumedang berkomitmen untuk mengatasi permasalahan stunting dengan menerapkan langkah-langkah strategis.
Pada Rapat Evaluasi Sinergitas dan Harmonisasi untuk Percepatan Penurunan Stunting di Kabupaten Sumedang, Penjabat Sekda Sumedang, Tuti Ruswati, mengumumkan langkah konkret yang akan diambil untuk mencapai target zero new stunting.
Salah satu langkah utama yang diumumkan adalah pendataan ibu hamil berisiko.
Baca Juga:Jangan Ketinggalan! Pemkab dan PHRI Sumedang Bakal Ngadain Job Fair di Alun-alun!Musim Hujan Telah Tiba, BPBD Kabupaten Sumedang Ajak Bersihkan Saluran Air dan Tanam 10 Juta Pohon di Tahura Gunung Palasari
Tuti Ruswati menyatakan bahwa seluruh tim percepatan penurunan stunting di Sumedang akan bekerja sama untuk menyusun program dan kegiatan yang lebih terfokus guna mengurangi angka stunting.
“Tidak hanya dari sisi administrasi, program dan kegiatan ini harus benar-benar dapat mengenai sasaran, baik itu ibu hamil maupun balita yang mengalami stunting,” ungkap Tuti Ruswati.
Evaluasi terhadap program dan kegiatan yang sudah berjalan juga menjadi fokus.
Tujuannya adalah memastikan bahwa kontennya benar-benar efektif dan sesuai dengan tujuan penurunan stunting.
“Dengan evaluasi ini, kami berharap bahwa pada tahun 2024, target zero new stunting dapat tercapai. Program ini tidak hanya bertujuan mengatasi stunting saat ini tetapi juga memberikan intervensi pada usia 0-5 tahun agar gejala stunting dapat berkurang,” tambahnya.
Sebagai langkah lebih lanjut, Tuti Ruswati menyoroti pentingnya menjaga kelangsungan target zero new stunting dengan menekan setiap kelahiran ibu yang berpotensi melahirkan anak dengan stunting baru.
Salah satu langkah konkrit yang akan diambil adalah pembuatan kartu ibu hamil.
Baca Juga:Santyka Fauziah, Ternyata Pacar Baru Sule Ini Asal Sumedang! Yuk Kepoin Selengkapnya!Posyandu Merak 9 Jatinangor, Sumedang Ubah Sampah Jadi Pupuk Cair dan Kompos
“Kami akan membuat satu kartu ibu hamil. Semua ibu hamil di Sumedang yang berisiko tinggi akan didata, termasuk penggunaan smartwatch Sinurmi yang akan dibagikan sebagai alat bantu,” jelasnya.
Melalui langkah-langkah ini, Pemkab Sumedang berharap dapat menciptakan lingkungan yang mendukung tumbuh kembang anak dan menghindari terjadinya stunting baru.
Upaya ini tidak hanya mencakup penanganan administratif tetapi juga intervensi langsung pada ibu hamil dan balita untuk mencapai hasil yang optimal.