RSUD dr. Soekardjo Terkendala Masalah Keuangan: Suplai Obat Menipis Akibat Utang

RSUD dr. Soekardjo
RSUD dr. Soekardjo (istimewa/maps/masyikur)
0 Komentar

sumedangekspres – Rumah Sakit Daerah (RSUD) dr. Soekardjo rupanya masih mempunyai tantangan finansial. Saat ini rumah sakit mengalami kendala serius dalam penyediaan obat-obatan karena masih memiliki utang yang belum terselesaikan.

Ketersediaan obat di RSUD dr. Soekardjo terpuruk, bahkan sebagian besar stoknya habis. Hal ini membuat pasien RSUD Dr. Soekardjo harus bersiap membeli obat dari apotek di luar rumah sakit.

H. Undang, anggota Dewan Pengawas RSUD dr. Soekardjo, mengakui adanya kondisi sulit ini. Rumah sakit tersebut rupanya masih memiliki utang sebesar Rp 24,6 miliar kepada pemasok obat.

Baca Juga:Festival Tembakau Sumedang: Membuka Peluang Baru dalam Perekonomian DaerahDampak Puting Beliung di Sumedang, Kenali juga Ciri, Dampak, dan Antisipasinya!

Di penghujung tahun 2023, RSUD dr. Soekardjo sebenarnya mempunyai rencana melunasi sebagian utangnya kepada pemasok obat.

Namun, sayangnya, jumlah yang dapat dibayarkan ternyata hanya sebagian kecil dari total utang.

Meski demikian, kondisi ini bukan berarti persediaan obat di rumah sakit benar-benar habis. Beberapa obat masih tersedia meski dalam jumlah terbatas.

Seluruh penggunaan obat harus mendapat penggantian baik dari Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) maupun pasien non-BPJS.

Idealnya, rumah sakit tidak seharusnya kekurangan dana untuk membayar suplai obat.

Namun H. Undang Sudrajat menjelaskan bahwa RSUD dr. Soekardjo juga melayani pasien Jaminan Kesehatan Daerah (Jamkesda) baik dari Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya maupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tasikmalaya.

Persoalannya, Pemkab Tasikmalaya dan Pemkot belum membayar tagihan klaim pasien Jamkesda.

Baca Juga:Ridwan Kamil: Antara Tantangan Politik dan Komitmen RegionalTindakan Penyelundupan Manusia Terungkap! Empat WNA Bangladesh Diamankan di Pantai Citepus, Sukabumi

Berdasarkan catatan terbaru, utang dari penanganan pasien Jamkesda Pemkab Tasikmalaya mencapai Rp 12 miliar, sementara dari Pemkot Tasikmalaya mencapai Rp 7,8 miliar.

Situasi seperti ini menjadi beban tambahan bagi dr RSUD. Soekardjo yang harus mencari solusi agar persediaan obat tetap terjaga dan pelayanan kesehatan masyarakat tidak terganggu.

Berita tersebut sudah tayang di website Radar Tasik. Dengan judul “RSUD dr Soekardjo di Tengah Polemik Utang Piutang, Total Rp 24,6 Miliar!”.

0 Komentar