sumedangekspres – Ngilu! Fakta Terbaru Kasus Kemaluan Bocah Terpotong saat Sunat Massal di Lahat.
Seorang anak laki-laki berusia 8 tahun dengan inisial AI mengalami nasib tragis di Kabupaten Lahat, Sumatera Selatan, ketika mengikuti sunat massal.
Kejadian ini menyebabkan bagian kemaluannya terpotong, dan pihak yang menangani korban, yakni seorang bidan dan mantri, dilaporkan ke polisi.
Baca Juga:Kemarin Kecelakaan, Sekarang Rumah Ambruk, Ada Apa Dengan Rancakalong Sumedang?Gandeng Mucikari Untuk Wujudkan Sumedang Bebas HIV?
Berikut adalah rangkuman fakta-fakta terkait insiden tersebut, dikutip dari TribunSumsel.com pada Jumat (1/12/2023):
Kronologi Kemaluan Bocah Terpotong saat Sunat Massal di Lahat
Peristiwa ini bermula ketika AI dan sejumlah anak lainnya mengikuti sunat massal yang diselenggarakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lahat pada 17 Oktober 2023.
Proses sunat korban selesai, dan bidan serta mantri melaporkan kepada keluarga bahwa ada bagian kemaluan yang terpotong.
Korban kemudian dibawa pulang untuk proses penyembuhan.
Malam harinya, AI mengalami pendarahan di kemaluannya, dan keluarga berusaha mendapatkan penjelasan dari bidan dan mantri tanpa hasil.
Orang tua korban melaporkan bidan dan mantri ke Ditreskrimsus Polda Sumsel.
Dampak pada Korban
Psikologis AI terganggu, dengan perubahan perilaku seperti kesendirian dan mudah marah.
Selain dampak psikologis, korban mengalami gangguan saat buang air kecil karena ujung kemaluannya hilang akibat terpotong saat sunat.
Baca Juga:Langganan! Tanah Baru Bogor 7 Kali Banjir dalam SebulanPesan Terakhir Pengantin Baru Sebelum Masuk Jurang di Rancakalong Sumedang : Dikirim 19 Menit Sebelum Kejadian
Orang tua korban melaporkan ke polisi dengan harapan memperoleh keadilan atas kejadian ini.
Keterlibatan Puskesmas
Petugas yang melakukan sunat berasal dari Puskesmas Tanjung Sakti Pumi.
Kepala Puskesmas, Elva, yang sedang berada di luar negeri, belum memberikan penjelasan, dan stafnya melemparkan tanggung jawab kepada kepala puskesmas.
Pihak puskesmas belum memberikan penjelasan resmi terkait insiden ini.
Tindakan DPRD dan Polisi
DPRD Kabupaten Lahat berencana memanggil kepala puskesmas untuk klarifikasi, namun pemanggilan ditunda karena yang bersangkutan sedang Umrah.
Polda Sumsel telah menerima laporan dari keluarga korban dan berencana memanggil sejumlah saksi, termasuk Dinas Kabupaten Lahat dan pihak yang menangani sunat massal.
Plt Dirreskrimsus Polda Sumsel, AKBP Putu Yudha Prawira, menyatakan bahwa dalam waktu dekat akan memanggil para saksi terkait kejadian tersebut.