Kegiatan TK dan PAUD di Bukittinggi Dihentikan Akibat Dampak Abu Vulkanik Gunung Marapi

Kegiatan TK dan PAUD di Bukittinggi Dihentikan Akibat Dampak Abu Vulkanik Gunung Marapi
Kegiatan TK dan PAUD di Bukittinggi Dihentikan Akibat Dampak Abu Vulkanik Gunung Marapi (ist/betuah.com)
0 Komentar

sumedangekspres – Kegiatan TK dan PAUD di Bukittinggi Dihentikan Akibat Dampak Abu Vulkanik Gunung Marapi

Hujan abu vulkanik dari Gunung Marapi telah mencapai wilayah Kota Bukittinggi. Sebagai respons terhadap kondisi ini, Pemerintah Kota Bukittinggi memutuskan untuk memberikan libur kepada pelajar tingkat Taman Kanak-Kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD).

Sebagaimana dilansir dari beberapa sumber pada Rabu (6/12/2023), Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, menyatakan bahwa saat ini hujan abu vulkanik mulai mereda. Beliau memastikan bahwa upaya pembersihan abu vulkanik di fasilitas umum terus dilakukan.

Baca Juga:Upadate Perang Rusia Ukraina: Ukraina Mengaku Akan Kalah Jika Tak Diberi Bantuan Lagi oleh ASMakin Sadis! Jumlah Korban Tewas di Gaza Tembus 16 Ribu Orang, Sekolah Ikut Diserang

Erman Safar menyatakan bahwa terkait dengan hujan abu vulkanik di daerah Bukittinggi, volume abunya kini sudah menurun dan tidak sebanyak sebelumnya. Namun, pembersihan masih terus dilakukan di seluruh area fasilitas publik, khususnya di jalan umum. Erman Safar menegaskan bahwa abu batu vulkanik yang masih menumpuk di beberapa bagian jalan di Kota Bukittinggi sedang dalam proses pembersihan.

Erman menyampaikan bahwa pihaknya saat ini sedang melakukan pembersihan pada fasilitas-fasilitas pendidikan yang terpengaruh oleh abu vulkanik. Oleh karena itu, Pemerintah Kota Bukittinggi memutuskan untuk memberikan libur kepada Taman Kanak-Kanak (TK) dan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) selama proses pembersihan sedang berlangsung.

“TK dan PAUD juga tetap tidak melakukan kegiatan belajar mengajar hari ini,” katanya.

Diketahui bahwa erupsi Gunung Marapi terjadi pada Minggu (3/12/2023). Terdapat minimal 75 pendaki yang berada di sekitar area gunung saat erupsi terjadi. Dalam laporan terbaru dari Kapolda Sumbar Irjen Suharyono, tercatat bahwa 23 pendaki telah kehilangan nyawa akibat erupsi tersebut.

0 Komentar