Serem! 35 Rumah di Majalengka Terancam Pergerakan Tanah

pergerakan tanah Majalengka
pergerakan tanah Majalengka/istimewa
0 Komentar

sumedangekspres – Puluhan rumah di Desa Cikaracak, Kecamatan Argapura, Kabupaten MAJALENGKA, terancam bencana pergerakan tanah.

Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Majalengka, Rezza Permana, mengatakan, jumlah rumah yang terancam bencana tersebut mencapai 35 unit.

Bahkan, menurut dia, pergerakan tanah itu turut mengancam 43 kepala keluarga (KK) yang tinggal di puluhan rumah tersebut hingga masjid yang berada di Desa Cikaracak.

Baca Juga:Perpanjang SIM Tanpa Repot: Layanan SIM Keliling di Sumedang dan Bandung, 7 Desember 2023Waspada Musim Hujan, BPBD Sumedang Pasang Early Warning System (EWS) di 6 Titik untuk Antisipasi Banjir

“Kami masih memantau secara intensif terkait pergerakan tanah di Desa Cikaracak,” kata Rezza Permana saat ditemui di BPBD Majalengka, Jalan Gerakan Koperasi, Kecamatan/Kabupaten Majalengka, Rabu (6/12).

Ia mengungkapkan, pergerakan tanah di Desa Cikaracak sebenarnya sempat terjadi pada tahun ini, tepatnya Maret 2023, dan terhenti selama musim kemarau.

Namun, tingginya curah hujan yang mulai melanda Kabupaten Majalengka memicu tanah di kawasan tersebut kembali bergerak hingga mengancam warga.

“Pergerakan tanahnya kembali aktif mulai awal pekan ini, setelah diguyur hujan deras, sehingga kami juga terus memantaunya,” ujar Rezza Permana.

Pihaknya mengakui, Kecamatan Argapura merupakan salah satu kecamatan di wilayah selatan Kabupaten Majalengka yang rawan bencana pergerakan tanah saat musim penghujan.

Kecamatan lainnya yang tergolong rawan longsor dan pergerakan tanah, di antaranya, Talaga, Cikijing, Cingambul, Malausma, Bantarujeg, Lemahsugih, Majalengka, dan Sindangwangi.

Ia menyampaikan, Kecamatan Lemahsugih, Cikijing, Bantarujeg, dan Malausma, menjadi daerah paling rawan longsor, karena kontur tanahnya berbukit serta lapisan tanahnya mudah bergerak.

Baca Juga:Waspada Cuaca Ekstrim! Jadwal Turun Hujan di Kabupaten Sumedang Hari Ini, 07 Desember 20237 Cerita Horor Cadas Pangeran yang Masih Dipercaya Ada

“19 dari 26 kecamatan di Majalengka termasuk daerah rawan longsor dan pergerakan tanah, rata-rata tersebar di wilayah selatan yang merupakan daerah perbukitan,” katanya.

Dijelaskan, BPBD Majalengka telah memasang alat pengukur gerakan tanah di Desa Cikaracak, Kecamatan Argapura.

Pemasangan alat manual tersebut untuk mengukur kecepatan gerakan tanahnya, sehingga bisa menyiapkan langkah antisipasi secepat mungkin saat terjadi bencana.

“Kami sudah memasang alat manual untuk menghitung pergeseran tanahnya di lokasi tersebut,” ujarnya.

0 Komentar