Dampak Operasional BIJB Kertajati Terhadap Daerah Sekitar: Tantangan Okupansi Hotel Menjelang Nataru

Dampak Operasional BIJB Kertajati Terhadap Daerah Sekitar
Dampak Operasional BIJB Kertajati Terhadap Daerah Sekitar (ist/maps)
0 Komentar

sumedangekspresBandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Bandara Kertajati memiliki penerbangan reguler dan menjadi harapan baru bagi perkembangan sektor pariwisata di sekitarnya, seperti wilayah Cirebon.

Namun dampak positif dari kehadiran bandara ini belum sepenuhnya terealisasi, khususnya terhadap kunjungan wisatawan dan tingkat okupansi hotel di Kabupaten Cirebon.

Tingkat okupansi hotel di Cirebon tetap rendah, meski mendekati libur Natal 2023 dan Tahun Baru (Nataru) 2024, yang biasanya merupakan periode wisata tersibuk.

Baca Juga:Menghindari Masalah Administrasi Kependudukan, Disdukcapil Sumedang Himbau Orang Tua Untuk Berikan Nama Anak dengan BijakMengamankan Liburan Anda: Tips Pencegahan Kejahatan Menjelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024

Ketua Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Cirebon, Ida Kartika mengatakan, meski BIJB Kertajati sudah digantikan Bandara Husein Sastranegara, namun hingga saat ini belum ada dampak signifikan terhadap tingkat okupansi hotel di kawasan tersebut.

Ida Kartika menekankan perlunya dikembangkan kegiatan dan daya tarik khusus untuk menarik wisatawan ke Cirebon.

Sebelumnya, wisatawan yang berkunjung ke kota ini lebih banyak menghabiskan waktunya untuk mencari kuliner ketimbang berwisata jarak jauh.

Ida Kartika juga mengatakan, hingga saat ini okupansi hotel masih lebih rendah dibandingkan tahun lalu, terutama menjelang libur Nataru.

Hal ini menunjukkan perlunya langkah-langkah strategis yang dilakukan pemerintah daerah untuk mengoptimalkan potensi pariwisata daerahnya.

Pemerintah daerah diharapkan dapat bekerja sama dengan pelaku industri pariwisata dan masyarakat setempat untuk merancang program-program menarik yang dapat meningkatkan daya tarik Cirebon sebagai destinasi wisata.

Dengan langkah-langkah ini, diharapkan dapat memanfaatkan potensi positif dari operasional BIJB Kertajati dan mengubah tren okupansi hotel yang masih rendah menjadi lebih baik, menjadikan Cirebon sebagai destinasi wisata yang diminati oleh banyak orang.***

Baca Juga:Pembangunan Jembatan Sodongkopo: Tantangan dan Proyeksi WaktuPeningkatan Kompetensi ASN Kabupaten Sumedang melalui Program Digital Leadership Acceleration

Demikian merupakan artikel mengenai Dampak Operasional BIJB Kertajati Terhadap Daerah Sekitar: Tantangan Okupansi Hotel Menjelang Nataru.

0 Komentar