sumedangekspres– Kapolri sibuk catat kritikan jadi sorotan publik, saat ini tengah menjadi sorotan karena usai menyampaikan paparan, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo tampak serius mencatat kritik dan masukan yang disampaikan berbagai pihak untuk membenahi Polri.
Momen Jenderal Sigit sibuk mencatat ini terekam saat Direktur Komunikasi Indonesia Indicator Rustika Herlambang, Prof Hermawan Sulistyo, dan para pimpinan lembaga seperti dari KPU, Kompolnas, Komnas HAM dan Dewan Pers, menyampaikan paparan. Kapolri terlihat mengeluarkan buku catatan kecil dan pulpennya.
Jenderal Sigit serius menyimak saat Rustika menyampaikan rapor Polri di mata media dan media sosial (medsos). Sesekali dia terlihat menganggukkan kepala sambil mencatat berbagai masukan yang disampaikan.
Baca Juga:Pemkab Sumedang Bina Wawasan Kebangsaan Paskibra dan Paskibraka!Sumedang Raih Penghargaan Karena Masyarakat Taat Bayar Pajak!
Pun demikian saat giliran Ketua KPU Hasyim Asy’ari dan budayawan Sujiwo Tejo dan lainnya menyampaikan pandangannya soal kinerja Polri, Jenderal Sigit serius menyimak sambil mencatat.
Sujiwo Tejo sendiri dengan gamblang dan apa adanya menyampaikan uneg-unegnya kepada Jenderal Sigit. Dia langsung ‘ngegas’ dengan meminta Kapolri melakukan sejumlah evaluasi.
Ujian SIM diperketat, Pak,” kata Sujiwo Tejo. Dia cerita beberapa pengalamannya menemukan pengendara yang tidak taat aturan saat berkendara. diperketat Pak karena ini menyangkut keselamatan bersama.
Sujiwo Tejo juga menyampaikan dirinya mendukung Polri terus menciptakan rasa aman di masyarakat. Dia mendukung agar seluruh masyarakat Indonesia mendapatkan perlindungan keamanan.
Pentingnya polisi dan keamanan, saya setuju banget. Karena bagi saya Pak Kapolri, negara ini boleh nggak ngasih makan, boleh nggak ngasih kesehatan, kalau nggak ada duit. Tapi kalau rasa aman saja nggak bisa dikasih oleh negara, mending negara dibubarkan saja.
Sujiwo Tejo juga mendukung Polri rutin melaksanakan patroli keliling yang berdampak pada munculnya rasa aman di masyarakat. Patroli dinilai dapat meredam potensi tindak kriminal. rasa aman jangan sampai mengancam.
“Contohnya bisa nggak lampu polisi yang biru itu diganti ijo gitu lho Pak, bukan karena PKB, karena ke mata sakit banget, Pak,” sambungnya. Sujiwo Tejo mengkritisi warna lampu mobil patroli polisi di jalan yang menurutnya terlalu menyilaukan mata pengendara. Dia berharap ada evaluasi.