Transformasi Sawah Desa Marongge, Dorongan Baru bagi Pertanian Sumedang

Transformasi Sawah Desa Marongge, Dorongan Baru bagi Pertanian Sumedang
Transformasi Sawah Desa Marongge, Dorongan Baru bagi Pertanian Sumedang(Tuti Ruswati/inst)
0 Komentar

sumedangekspres – Transformasi Sawah Desa Marongge, Dorongan Baru bagi Pertanian Sumedang, Pelaksana harian (Plh) Pj Bupati Sumedang, Tuti Ruswati, telah bersama-sama dengan Menteri Pertanian (Mentan) Indonesia, Andi Amran Sulaiman, dalam suatu kunjungan yang berkesan.

Transformasi Sawah Desa Marongge

Pada Jumat lalu(5/4/2024), keduanya menyisir areal pesawahan Desa Marongge, Kecamatan Tomo, untuk mengevaluasi proyek pompanisasi yang tengah berlangsung.

Desa Marongge dikenal sebagai salah satu daerah dengan sawah tadah hujan, di mana hanya dapat dilakukan panen sekali dalam setahun. Namun, dengan upaya pompanisasi yang digagas dari Sungai Cilutung, harapan masyarakat petani setempat untuk meningkatkan produktivitas pertanian mereka menjadi nyata. Pompanisasi ini dirancang untuk mengalirkan air sebanyak 20 liter per detik, yang nantinya akan mengairi lebih dari 51,6 hektar lahan sawah di Desa Marongge.

Baca Juga:Plh Bupati Sumedang Memimpin Evaluasi Pembangunan Menara Kujang SapasangMarsal Masita, Direktur Garuda Sepak Bola Indonesia, Angkat Bicara tentang Kontroversi Jersey Tim Nasional

Kehadiran Mentan dalam kunjungan tersebut tidak hanya sekadar seremonial. Ia juga membawa kabar baik, berupa bantuan sejumlah dana yang cukup besar untuk mendukung pembangunan pertanian di Sumedang. Total dana yang disalurkan mencapai Rp 7,06 miliar, yang terbagi dalam bentuk benih padi senilai Rp 2,02 miliar untuk lahan seluas 5.945 hektare, benih jagung senilai Rp 4,61 miliar untuk lahan seluas 5.131 hektare, dan satu unit mesin perontok padi senilai Rp 430 juta.

Mentan memberikan apresiasi tinggi terhadap proyek pompanisasi yang diterapkan di Sumedang, menggambarkannya sebagai contoh terbaik dari upaya meningkatkan efisiensi penggunaan air dalam pertanian. Langkah-langkah seperti ini tidak hanya akan meningkatkan hasil panen, tetapi juga secara langsung mendukung kesejahteraan petani dan perekonomian lokal.

Dengan terobosan ini, Sumedang memiliki peluang emas untuk mengubah lanskap pertaniannya. Transformasi dari pola tanam tradisional ke sistem yang lebih modern dan berkelanjutan akan membawa dampak positif yang dapat dirasakan secara luas oleh masyarakat. Harapannya, upaya seperti ini dapat menjadi inspirasi bagi daerah-daerah lain dalam memperkuat sektor pertanian mereka, sehingga visi ketahanan pangan nasional dapat tercapai dengan lebih baik di masa depan.

0 Komentar