sumedangekspres – Demo Kasus Vina di Alun-Alun Kejaksan, Suara Mahasiswa Cirebon untuk Keadilan, Kota Cirebon kembali bergejolak! Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Perhimpunan Mahasiswa Cirebon turun ke jalan dengan penuh semangat dan suara lantang.
Mereka menggelar aksi unjuk rasa yang menghebohkan, menuntut pihak Kepolisian untuk mengusut tuntas kasus Vina yang hingga kini masih belum menemukan titik terang sejak tahun 2016.
Tak hanya itu, mereka juga mendesak adanya reformasi dalam tubuh Polri.
Baca Juga:Aksi Berani! Mahasiswa Cirebon Hadang Polisi dengan Spanduk Kontroversial di Jalan Siliwangi!Perbaikan Besar-Besaran Dimulai! Jalan Rusak di Cirebon Segera Mulus
Artikel ini telah tayang di radarcirebon.disway.id dengan judul Ada Demo Kasus Vina di Alun-Alun Kejaksan, Dilakukan Mahasiswa Cirebon.
Demo Kasus Vina di Alun-Alun Kejaksan
Mahasiswa Nekat Blokade Perempatan Lampu Merah!
Aksi protes ini tidak main-main. Puluhan mahasiswa mengambil tindakan tegas dengan memblokade perempatan lampu merah di Alun-Alun Kejaksan.
Pemandangan yang luar biasa terjadi ketika mereka membentangkan Bendera Merah Putih sepanjang kurang lebih 100 meter, membentuk lingkaran di tengah perempatan sebagai simbol persatuan dan perjuangan untuk keadilan.
Aksi ini masih berlangsung hingga berita ini diturunkan pada pukul 15:37 WIB, dengan arus lalu lintas yang terpaksa dialihkan oleh pihak Satlantas Polres Cirebon Kota untuk menghindari kemacetan parah.
Kasus Vina dan Eky yang Menghebohkan
Kasus Vina dan Eky pada tahun 2016 meninggalkan banyak tanda tanya. Vina dan Eky ditemukan tewas dengan luka yang awalnya diduga akibat tusukan senjata tajam.
Namun, pengungkapan mengejutkan datang dari tim kuasa hukum Saka Tatal, mantan terpidana yang sudah bebas.
Menurut mereka, penyebab kematian bukanlah tusukan, melainkan benturan di kepala!
Baca Juga:Kisah Cinta Mirip Drama Korea! Pernikahan Terinspirasi Lovely Runner Bikin Baper!Mengejutkan! Eks Istri Aktor Korea Mulai Hidup Baru di Bali, Ada Apa?
Farhat Abbas, anggota tim kuasa hukum Saka Tatal, telah mengumpulkan data penting termasuk hasil autopsi dan visum awal.
Menurutnya, laporan yang dibuat oleh Iptu Rudiana, anggota polisi sekaligus ayah dari Eky, tidak sesuai dengan fakta-fakta tersebut.
Farhat menegaskan bahwa laporan Rudiana yang menyatakan adanya luka tusukan telah memberatkan para terpidana, termasuk kliennya, Saka Tatal, yang dihukum delapan tahun penjara.
Tuntutan Mahasiswa: Keadilan dan Transparansi!
Aksi unjuk rasa ini bukan sekedar protes biasa. Mahasiswa menuntut adanya keadilan dan transparansi dalam penanganan kasus Vina dan Eky.