Garuda Indonesia Mendadak Ubah Rute Kepulangan 46 Kloter, Bikin Repot Petugas dan Jemaah Haji

Jadwal dan Tahapan Penyelenggaraan Ibadah Haji 2025. (laman resmi Kementerian Agama)
Jadwal dan Tahapan Penyelenggaraan Ibadah Haji 2025. (laman resmi Kementerian Agama)
0 Komentar

sumedangekspres, Garuda Indonesia mendadak mengubah rute penerbangan 46 kelompok terbang (kloter) jemaah  haji Indonesia gelombang I. 

Jemaah yang seharusnya pulang dari Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, berubah menjadi pulang melalui Bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz (AMAA)  Madinah.

 Adapun pergerakan jemaah haji Indonesia terbagi dalam dua gelombang. Pertama, jemaah haji dari Tanah Air mendarat di Bandara AMAA  Madinah, lalu ke Madinah,  Makkah, baru pulang melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah.

Baca Juga:Ketahui Kriteria Tanazul bagi Jemaah Haji yang Ingin Pulang Lebih Awal ke IndonesiaTinjau Pasar di Kotawaringin Timur, Presiden Jokowi Pastikan Harga Baik dan Stabil

Kedua, jemaah haji dari Tanah Air mendarat di Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, lalu ke  Makkah, Madinah, baru pulang melalui Bandara AMAA Madinah.

 “Garuda Indonesia gagal menyediakan slot time di Bandara Jeddah. Akibatnya ada perubahan slot time kepulangan untuk 46 kloter gelombang pertama yang seharusnya melalui Bandara Internasional King Abdul Aziz Jeddah, menjadi melalui bandara Amir Muhammad bin Abdul Aziz Madinah, ucap Direktur Layanan  Haji Luar Negeri Subhan Cholid di Makkah, dilansir dari laman resmi Kemenag, Rabu (26/6).

 Subhan menyebut, kejadian perubahan slot time secara mendadak oleh Garuda Indonesia ini sangat berdampak kepada petugas dan jemaah  haji yang tentunya sangat merepotkan.

Ada dampak sistemik yang ditimbulkan. Pertama, jemaah kelelahan karena kembali harus menempuh perjalanan panjang dari  Makkah ke  Madinah.

“Jarak  Makkah ke Jeddah kurang lebih 1,5 jam waktu tempuh. Sementara Makkah ke Madinah bisa lebih 8 jam. Ini tentu merepotkan dan melelahkan jemaah,” tuturnya.

 Poin kedua, hal ini dapat memecah konsentrasi petugas. Dalam kondisi normal, Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daker Bandara, semestinya terkonsentrasi pemulangan jemaah  haji gelombang I di Jeddah.

Akibat perubahan rute, petugas harus membagi pelayanan di Madinah.

“Ini jelas berdampak pada kekuatan petugas untuk melayani jemaah secara lebih optimal,” tambahnya.

Baca Juga:Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sukses Gelar Apresiasi dan Gelar Karya Gerakan Subang Cinta PustakaModus Lama Edarkan Narkoba, Pengedar Diringkus Sat Res Narkoba Polres Subang

 Ketiga, perubahan rute pemulangan mengharuskan penyiapan layanan di  Madinah di luar jadwal yang telah direncanakan yang mencakup akomodasi, konsumsi, dan transportasi.

Selain itu, perubahan tersebut tidak sesuai dengan ketentuan ta’limatul  hajj yang mengharuskan perjalanan  haji satu rute. 

0 Komentar