sumedangekspres – Viral! Kapal Phinisi Tenggelam di Pulau Padar, Kenapa Pihak Kapal Bungkam? Kejadian dramatis terjadi di perairan selatan Pulau Padar, Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada Sabtu, 22 Juni 2024.
Kapal Phinisi Budi Utama GT 17, yang mengangkut sejumlah wisatawan, dilaporkan tenggelam sekitar pukul 08.20 WITA.
Kapal Phinisi Tenggelam di Pulau Padar
Kenapa Pihak Kapal Bungkam?
Meskipun insiden tersebut berakhir dengan evakuasi selamat bagi 15 penumpang dan enam anak buah kapal (ABK), cerita di balik kejadian ini menimbulkan kontroversi serius.
Baca Juga:Kasus Skandal Korupsi Rp300 Triliun Jangan Dilupain, Harvey Moeis Korupsi, Aset Sandra Dewi Kembali DisitaMamah Dedeh Ungkap Rahasia Sudah 33 Kali Pergi Haji Bikin Atta Halilintar Tak Berkutik!
Menurut pengguna media sosial @akatelepsi, yang membagikan kronologi kejadian dari pengalaman temannya, kejadian tersebut diakibatkan oleh kurangnya tanggapan yang memadai dari pihak kapal saat kondisi mulai memburuk.
Ombak besar yang menghantam kapal menyebabkan masalah pada sistem pompa air, yang tidak segera ditangani dengan baik.
“Pls help to share to others. Kapalnya tenggelam, terus pihak kapal gak ada itikad baik ke penumpang,” tulis @akatelepsi pada Senin, 8 Juli 2024.
Saat kapal melaju dari Pulau Padar menuju Pink Beach, para penumpang tidak mendapat peringatan yang cukup jelas untuk menghadapi situasi darurat.
Ombak besar mulai membuat kapal miring secara signifikan, sementara beberapa ABK meminta bantuan dari kapal lain di sekitarnya.
Namun, respons dari nahkoda terhadap permintaan bantuan tersebut justru mengejutkan dengan sikap yang tidak kooperatif.
Menurut @akatelepsi, meskipun tour guide sudah mengarahkan penumpang untuk memindahkan posisi mereka agar kapal bisa seimbang, tidak ada instruksi yang jelas untuk menggunakan pelampung yang tersedia di kapal.
Baca Juga:Pegi Bebas! Eks Kabareskrim Susno Duadji Bongkar Fakta Mengejutkan di Balik Kasus Vina Cirebon!Nyetir Aja Nyasar, Apalagi Jadi Gubernur! Respons Kocak Deddy Corbuzier Saat Diusulkan PSI
Akibatnya, ketika kapal terguling hingga 90 derajat dan akhirnya tenggelam, para penumpang terpaksa melompat ke laut tanpa perlindungan yang memadai.
Keberuntungan akhirnya berpihak pada mereka ketika kapal lain di sekitar lokasi insiden memberikan pertolongan dan berhasil mengevakuasi para penumpang yang terombang-ambing di tengah laut.
Namun, kerugian material sangat besar terjadi, dengan barang-barang pribadi seperti koper, laptop, dan dokumen penting tenggelam ke dasar laut, sementara dua turis mengalami luka-luka serius dan harus segera dirawat di rumah sakit terdekat.