Para Bakal Calon Wali Kota Siap Menghadapi Pilkada 2024

Figur-figur yang digadang-gadang jadi Calon Wali Kota Tasikmalaya di Pilkada Kota Tasikmalaya
Figur-figur yang digadang-gadang jadi Calon Wali Kota Tasikmalaya di Pilkada Kota Tasikmalaya. Meskipun koalisi sudah terbangun, belum juga ada pemaketan pasangan-Istimewa-Foto: radartasik.id
0 Komentar

Selain itu, ada pula PKB yang telah mengusung Yanto Oce sebagai kandidat Bakal Calon Wali Kota dengan legitimasi melalui penetapan SK tahap 1. PKB berkoalisi dengan PKS yang memiliki pilihan seperti H. Yadi Mulyadi dan Dede Muharam. Meskipun demikian, koalisi ini juga belum menginisiasi pembahasan mengenai pasangan calon seperti Yanto-Yadi, Yanto-Dede, Yadi-Yanto, atau Dede-Yanto. Spekulasi bahkan mengatakan bahwa koalisi ini mungkin telah bubar.

(Silakan lanjutkan permintaan Anda atau beri tahu saya jika ada yang dapat saya bantu!)

Terakhir, Gerindra mencalonkan Viman Alfarizi Ramadhan sebagai kandidat tunggal Bakal Calon Wali Kota. Partai ini telah menjalin kerja sama dengan PDI Perjuangan, Nasdem, PBB, dan beberapa partai non parlemen.

Baca Juga:Salah Satu Bangunan Kantor Kelurahan Saat ini Kondisinya Sangat MemprihatinkanCara Mengobati dan Mengatasi Gejala Perut yang Terasa Panas

Meskipun PDI Perjuangan adalah satu-satunya partai di antara yang bergabung dengan Gerindra yang memiliki kader potensial sebagai calon, yaitu H. Muslim dan Demi Hamzah yang sedang melakukan konsolidasi di lapangan, namun belum ada pembicaraan mengenai pemaketan antara Viman – Muslim atau Viman – Demi dari koalisi ini.

Informasi terbaru menunjukkan bahwa pasangan calon Viman akan ditentukan melalui survei, sehingga koalisi ini tidak terkait langsung dengan proses pemaketan pasangan calon.

Hal ini menunjukkan bahwa keempat koalisi partai yang terbentuk masih mengalami kesulitan untuk menentukan pasangan calon yang solid. Diduga hal ini disebabkan oleh hasil survei yang menunjukkan persaingan yang ketat di antara partai-partai koalisi dan kandidat-kandidat mereka.

Artinya, dari segi popularitas, elektabilitas, dan penerimaan publik, para kandidat memiliki tingkat kompetisi yang seimbang. Tidak ada yang secara signifikan unggul sehingga menjadi favorit yang jelas.

Selain itu, masalah tambahan muncul terkait minimnya modal politik yang dimiliki oleh kandidat-kandidat. Hal ini menyebabkan konstelasi politik semakin kabur dan proses pencalonan terasa seperti berada di tempat yang sama tanpa kemajuan yang signifikan.(*)

Artikel ini telah tayang di radartasik.id, dengan judul: Politik Perasaan dan Dag-Dig-Dugnya Bakal Calon Wali Kota Tasikmalaya di Pilkada 2024!

0 Komentar