sumedangekspres – Pada Selasa, 23 Juli 2024, Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Provinsi Jawa Barat mengadakan acara Tasyakur, istigasah, dan doa bersama di Hotel Puri Khatulistiwa untuk merayakan penyelesaian operasional penyelenggaraan haji Provinsi Jawa Barat tahun 1445 H/2024 M. Selain itu, Kanwil Kemenag Jabar juga memberikan santunan kepada 25 anak yatim dalam kesempatan tersebut.
Menurut Kepala Kanwil Kementerian Agama (Kanwil Kemenag) Jawa Barat, Drs. H. Ajam Mustajam, M.Si, keberhasilan penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024 di Jawa Barat ini tidak lepas dari upaya dan partisipasi semua pihak.
“Suksesnya penyelenggaraan haji tahun 2024 di Jabar ini tidak terlepas dari ikhtiar dan partisipasi seluruh pihak, yakni mulai dari jemaah haji, panitia, pemerintah daerah, dan tentunya ini adalah kehendak Allah SWT. Oleh karena itu, kita perlu melaksanakan tasyakuran dan doa bersama,” ungkap Ajam.
Baca Juga:9 Manfaat Jus Buah Naga dan Pisang untuk Kesehatan Tubuh yang Perlu Anda KetahuiApakah Buah Pepaya Muda Layak untuk dikonsumsi Ibu Hamil?
Acara Tasyakur ini diadakan secara serentak di seluruh Kanwil dan Kantor Kemenag se-Indonesia. Kegiatan ini diikuti secara langsung oleh Kemenag kabupaten dan kota di Jawa Barat, sementara Kemenag Bandung Raya menghadiri acara tersebut secara daring.
Menurut Ajam, kegiatan ini juga merupakan bagian dari evaluasi penyelenggaraan haji tahun ini.
“Alhamdulillah, penyelenggaraan Ibadah Haji 1445 H dapat sukses tanpa celah berkat kerjasama dan kolaborasi yang baik. Kita juga sudah mengkaji satu per satu item penyelenggaraan ibadah haji. Alhamdulillah, tahun ini semua tugas dan fungsi layanan berjalan dengan baik,” ujar Ajam.
Ajam berharap semua jemaah haji yang berangkat ke Tanah Suci dapat menjaga kemurnian dan meningkatkan kesalehan. Ia memberikan tiga amanah kepada para jemaah haji,
“Kuatkan keimanan dan ketakwaan, tingkatkan kebaikan sosial, dan jaga stabilitas ekonomi di wilayah masing-masing,” tegasnya.
Ia menyebutkan bahwa tahun ini Kemenag telah menerapkan beberapa inovasi yang berhasil membuat operasional penyelenggaraan ibadah haji berjalan lancar.
“Misalnya, sebelum pelunasan ada istitaah kesehatan yang berdampak luar biasa. Salah satu indikasinya adalah jumlah jemaah haji yang meninggal tahun ini turun drastis dibanding tahun lalu. Tahun ini juga, para jemaah hanya singgah sebentar di Muzdalifah dan penginapan ditempatkan di daerah yang aman dari arus lalu lintas,” kata Ajam.