sumedangekspres – Setelah membakar rumahnya sendiri, pelaku akhirnya ditangkap di pinggir rawa dalam keadaan mabuk.
Dari gambar penangkapan yang dilakukan oleh kepolisian memperlihatkan suami berinisial S (36) yang ditangkap oleh beberapa anggota polisi yang mengenakan pakaian sipil.
Dalam foto tersebut, S terlihat berdiri di tepi rawa dekat dengan rumahnya yang telah terbakar habis.
Baca Juga:Usai Lakukan Sumpah Pocong, Kini Saka Tatal Tiba di Bareskrim dan Siap Sampai Keterangan yang Sejujur-jujurnyaDriver Ojol Meninggal Saat Antre Orderan, Kenapa?
Artikel ini telah terbit di Disway dengan judul Saat Suami yang Bakar Rumah di Cilincing Ditangkap, Di Pinggiran Rawa Sedang Mabuk
S telah membakar rumahnya yang terletak di Jalan Kampung Bidara, RT02 RW01 Kelurahan Marunda pada hari Minggu, 11 Agustus 2024, sekitar pukul 13.30 WIB.
Kapolsek Cilincing, Kompol Fernando Saharta Saragi, mengungkapkan bahwa setelah membakar rumahnya, S sempat bersembunyi. Namun, sekitar tiga jam setelah kejadian, polisi berhasil menemukan dan menangkapnya.
“Unit Reskrim Polsek Cilincing berhasil menangkap S sekitar tiga jam setelah kebakaran, di daerah Cilincing,” jelas Fernando pada Selasa, 13 Agustus 2024.
Peristiwa ini berawal ketika S pulang dalam keadaan mabuk dan meminta ‘jatah’ dari istrinya. Karena terpengaruh alkohol, istrinya menyarankan agar hubungan tersebut ditunda hingga keesokan pagi.
Marah karena tidak sesuai kehendaknya, S terlibat pertengkaran dengan istrinya, yang kemudian pergi ke rumah saudaranya untuk menghindari konflik lebih lanjut.
Saat S bangun dan mendapati istrinya tidak ada di rumah, dia menghubungi ponsel istrinya dan mengancam akan membakar seluruh pakaian jika tidak segera pulang.
Baca Juga:Sopir Truk Trailer Ini Kabur Begitu Menabrak Seorang Ojol Lansia Hingga TewasBMKG Himbau Masyarakat untuk Kenali Gempa Megathrust Agar Masyarakat Lebih Waspada
Ketika istrinya belum kembali hingga pukul 13.30 WIB, S menelepon melalui video call dan menunjukkan bahwa dia sedang membakar sprei di kamar tidur. Di dalam rumah saat itu terdapat anak laki-lakinya dan adik iparnya.
“Anak dan adik iparnya yang berada di rumah mulai merasakan asap dan melihat api,” kata Fernando. S melarang mereka untuk memadamkan api yang semakin membesar. Warga sekitar menjadi panik melihat asap hitam tebal dan menanyakan alasan S membakar rumahnya, namun dia yang masih mabuk hanya menjawab tidak jelas.
Karena api semakin membesar, warga melaporkan kejadian tersebut ke Gulkarmat Sektor Cilincing dan kepolisian. Saat warga berusaha memadamkan api, S malah terlihat santai dan merokok di belakang rumah.