Keturunan Sumedang Ikut Pilkada, Begini Kata Pengamat

Ade sunarya
Istimewa, Ade Sunarya: Pengamat Politik dan Demokrasi
0 Komentar

sumedangekspres, KOTA – Dalam perhelatan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati (Pilbup) Sumedang 2024 ada hal yang sangat menarik, yaitu diantara pasangan calon (paslon) terdapat dua putra-putri keturunan menak Kerajaan Sumedang Larang.

Hal itu disampaikan pengamat Pemilu, Ade Sunarya kepada Sumeks, Minggu (1/9/2024).

Menurutnya, Kabupaten Sumedang menurut sejarah merupakan keberlanjutan dari Kerajaan Sumedang Larang yang berdiri sejak abad kedelapan.

“Sumedang tentu berbeda dengan Yogyakarta yang merupakan Daerah Istimewa, kalau di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) gubernur dijabat Raja/Sultan dan wakil gubernur dijabat Paku Alam,” jelasnya.

Baca Juga:Petugas Damkar Wilayah Darmaraja Evakuasi Ular King Kobra di Rumah WargaKPU Sumedang Resmi Membuka Pendaftaran Calon Bupati dan Wakil Bupati Tahun 2024

Dikatakan, kepemimpinan di Sumedang mengalami beberapa evolusi masa yaitu masa kerajaan, masa dibawah Kerajaan Mataram Jawa, masa Kolonial Belanda, dan masa Republik Indonesia.

“Pada era demokrasi kini Bupati dan Wakil Bupati dipilih secara langsung oleh rakyat,” tandasnya.

Disebutkan, putra putri trah menak Sumedang Larang pada Pilbup Sumedang 2024, yaitu pertama Raden Luky Djohari Soemawilaga yakni Radya Anom Keraton Sumedang Larang. Ia adalah tokoh budaya Sunda berpasangan dengan Hendrik Kurniawan melalui jalur perseorangan (independen).

“Kedua, GRARV Mustikaningrat keturunan kelima dari Pangeran Soeria Kusumah Adinata/Soegih (1836-1882). Purnawirawan TNI ini berpasangan dengan Irwansyah Putra melalui jalur PDIP bersama dengan partai politik (parpol) non parlemen lainnya,” jelasnya.

Ade menuturkan, masyarakat Sumedang sangat memegang kuat ajaran agama Islam dan adat tradisi leluhur. Hal ini merupakan fondasi dasar keagamaan dan kebudayaan masyarakat Sumedang.

“Potensi ini kiranya sangat linier bilamana disentuh oleh paslon terutama dari keturunan menak Sumedang Larang, mengingat masyarakat Sumedang merindukan pemimpin yang kuat memegang agama dan adat. Masyarakat Sumedang sebagian mengharapkan dipimpin oleh trah menak Sumedang Larang,” jelasnya.

Kini momentum demokrasi itu segera tiba yaitu Pilbup Sumedang 2024 untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati Sumedang masa jabatan 2024-2029. Akankah Sumedang dipimpin oleh trah menak Sumedang Larang?. (bim)

0 Komentar