Kisah Tragis Dibalik Kosmetik, Sang Countess Cantik yang Menjadi Korban Kosmetik

Kisah Tragis Dibalik Kosmetik, Sang Countess Cantik yang Menjadi Korban Kosmetik
Kisah Tragis Dibalik Kosmetik, Sang Countess Cantik yang Menjadi Korban Kosmetik (id.pinterest.com)
0 Komentar

Penampilan kedua saudari berparas cantik ini meninggalkan kesan yang mendalam pada Earl, sehingga pada tahun 1750, ia memberikan sejumlah uang kepada ibu mereka, Bridget.

Dengan uang yang berhasil didapatkan, Bridget kemudian mengemas barang-barangnya dan membawa kedua putrinya kembali ke Inggris.

Di Inggris, Karir Maria dan Elizabeth semakin bersinar. mereka segera menjadi sosok yang terkenal di berbagai pesta di Cambridgeshire.

Baca Juga:Drama Banget! Lolly Mengamuk Saat Hendak DivisumWah! Gak Sabar Banget! Siap-siap, Lee Je Hoon Bakal Adain Fan Meeting di Indonesia!

Berita tentang kecantikan merekapun menyebar sampai ke London sehingga pada tahun 1750 mereka diundang untuk menghadiri acara di Istana St. James. Surat kabar London meliput dengan antusias mengenai mereka.

Tidak hanya menjadi bahan perbincangan, tetapi Maria juga dikenal karena ketidakpahamannya dalam menjaga ucapan.

Ketika ditanya oleh Raja George II tentang pertunjukan kerajaan yang ingin dilihatnya, ia menjawab ingin menyaksikan pemakaman kerajaan. Untungnya, sang raja menganggap pernyataan tersebut lucu.

Dalam waktu singkat, kurang lebih dua tahun, dua orang pria kemudian meminang dua saudari berparas cantik ini. Elizabeth menikah dengan seorang Duke, sementara Maria menikah dengan seorang Earl yang memiliki rumah besar bergaya Neo-Palladian di pedesaan Worcestershire.

George William, Earl of Coventry yang ke-6, membawanya berbulan madu ke Paris, kota yang dikenal sebagai pusat mode dunia.

Namun dalam perjalana bulan madu itu, Maria tidak merasa bahagia. Ia mengalami kesulitan dalam berbahasa Prancis, dan suaminya melarangnya memakai bedak merah yang sedang tren.

Ketika ia nekat mengenakannya pada suatu malam, suaminya mengambil saputangan dan menghapus riasan tersebut dari wajahnya. Ia merasa kehidupan di istana Prancis terlalu berlebihan.

Baca Juga:Dipojokkan Soal Perjalanan ke Jogja, Ketua Baznas Sumedang Geram: Saya Akan Proses!Viral, Perjalanan Dony Ahmad Munir Bersama Ketua Baznas Jadi Sorotan Warga Kabupaten Sumedang

Di sisi lain, popularitas Maria di Inggris semakin meningkat. Ia dikerumuni setiap kali muncul di Hyde Park, sehingga memerlukan penjaga.

Sementara itu, suaminya justru berselingkuh dengan seorang wanita penghibur bernama Kitty Fisher, yang juga memiliki paras cantik sehingga persaingan kecantikan pun dimulai.

Maria mengenakan riasan tebal yang populer di kalangan masyarakat London. Wanita-wanita di istana Prancis, seperti Madame Pompadour, gundik Raja Louis XV, mengikuti tren kulit putih pucat dengan pipi merah merona.

0 Komentar