Serem Banget, Pembunvh Berantai ini Membuat Souvenir dari Puluhan Korbannya

Serem Banget, Pembunvh Berantai ini Membuat Souvenir dari Puluhan Korbannya
Serem Banget, Pembunvh Berantai ini Membuat Souvenir dari Puluhan Korbannya (ist)
0 Komentar

sumedangekspres – Serem Banget, Pembunvh Berantai ini Membuat Souvenir dari Puluhan Korbannya.

Di tengah keheningan kota kecil Plainfield, Wisconsin, terpendam sebuah kisah kelam tentang Ed Gein.

Lahir dari pasangan George dan Augusta, Ed dibesarkan dalam suasana keluarga yang sangat tidak biasa.

Baca Juga:Belut Hidup di Dalam Perut Seorang Pria, Masuk Lewat Belakang, Kok Ga Kerasa?Milenial dan Gen Z Mantapkan Diri Dukung Pasangan ASIH di Pilgub Jabar

Ayahnya adalah seorang pecandu alkohol yang tidak pernah memberi dukungan emosional, sementara ibunya adalah seorang fanatik religius yang menganggap dunia luar sebagai tempat yang penuh dosa.

Pendidikan moral yang ketat dari sang ibu menciptakan seseorang yang merasa terasing dari realitas, menjadikan Ed Gein sebagai sosok yang terperangkap dalam pergulatan batin yang gelap.

Kehidupan Ed Gein mengalami perubahan drastis ketika ibunya meninggal dunia pada akhir tahun 1945.

Kehilangan ini bukan hanya sekadar kehilangan orang tua; bagi Ed, ini adalah kehilangan satu-satunya sosok yang memberikan arahan dalam hidupnya.

Sejak saat itu, kehidupan Ed semakin kacau. Tanpa kendali dari ibunya, ia mulai terjerumus ke dalam kegelapan yang lebih dalam, dan mentalnya semakin terguncang.

Hilangnya Penduduk

Kota kecil Plainfield, yang sebelumnya damai, mulai dilanda ketegangan ketika beberapa penduduk dilaporkan hilang secara misterius.

Kejadian ini awalnya dianggap sebagai kebetulan, tetapi ketika Mary Hogan, pemilik kedai minuman yang terkenal di daerah Hutan Pinus, juga menghilang, kecurigaan mulai mengarah ke Ed. Mary dikenal sering mengunjungi Ed, sehingga hilangnya dia membuat masyarakat mulai bertanya-tanya.

Baca Juga:Ini yang Akan Terjadi Pada Bumi 8 Miliar Tahun LagiMakan Nanas Bisa Menggugurkan Kehamilan? Simak Fakta dan Mitosnya

Situasi semakin serius ketika Bernice Worden, pemilik toko perangkat keras, juga dilaporkan hilang pada 16 November 1957.

Ketidakhadiran penduduk ini menggerakkan masyarakat untuk saling mencurigai satu sama lain.

Kecurigaan itu mengarah kepada Ed Gein, seorang pria yang dikenal tertutup dan eksentrik, yang sering terlihat di sekitar lokasi hilangnya orang-orang tersebut.

Frank, seorang wakil sheriff, mulai memantau perilaku Ed dengan seksama. Ia merasakan ada sesuatu yang tidak beres.

Rasa curiga ini bukan tanpa alasan; Ed adalah sosok yang aneh, dengan perilaku yang sulit dipahami.

Sifatnya yang tertutup menambah kecurigaan bahwa ia mungkin memiliki keterlibatan dalam hilangnya orang-orang di sekitarnya.

0 Komentar