sumedangekspres, PASEH – Dalam rangka meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana kebakaran, Kodim 0610/Sumedang menggelar program pembinaan masyarakat tanggap bencana tahun 2024. Kegiatan dilaksanakan di Aula Desa Bongkok, Kecamatan Paseh, baru-baru ini.
Acara dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk UPT Pemadam Kebakaran (Damkar) Kecamatan Paseh, Babinsa, Bhabinkamtibmas, aparat Desa Bongkok, dan warga setempat.
Dalam sambutannya, Komandan Kodim 0610/Sumedang Letkol Kav Christian Gordon Rambu yang diwakili oleh Pasi Teritorial Kodim 0610/Sumedang Kapten Inf Ade Army Barkah, menyampaikan, program tersebut merupakan bentuk kepedulian TNI terhadap masyarakat di wilayah Sumedang.
Baca Juga:Bawaslu Sumedang Bongkar Dugaan Pelanggaran Pilkada, Ada Paslon, ASN, Kades Hingga Penyenggara PemiluPetani Sumringah Harga Gabah di Sumedang Naik
“Program ini bertujuan untuk mengurangi dampak yang ditimbulkan apabila terjadi bencana, khususnya kebakaran. Kami ingin melakukan antisipasi dini guna meminimalkan kerugian yang mungkin terjadi jika bencana kebakaran melanda. Edukasi ini sangat penting untuk terus disosialisasikan kepada berbagai pihak agar tercipta sinergi yang efektif dalam penanggulangan bencana,” ujar Kapten Ade.
Ia menambahkan, kehadiran UPT Damkar dalam kegiatan ini sangat penting karena mereka memberikan materi dan praktik penanggulangan kebakaran, baik dengan metode tradisional maupun modern.
“Dengan adanya kegiatan ini, kami berharap sinergi antara semua pihak dapat terjalin dengan baik, sehingga masyarakat akan lebih siap dan terampil dalam menghadapi bencana,” lanjutnya.
Selain itu, Kapten Ade juga menjelaskan bahwa TNI melalui satuan teritorialnya melakukan pemetaan terkait potensi kerawanan bencana alam di wilayah Sumedang, sehingga ketika bencana terjadi, masyarakat dapat bertindak dengan tepat dan tidak panik.
Setelah sambutan, materi terkait penanggulangan kebakaran disampaikan oleh Toni, perwakilan dari UPT Damkar. Ia menjelaskan tentang penyebab kebakaran, klasifikasi kebakaran, serta teknik pemadaman api secara tradisional maupun modern. Kegiatan dilanjutkan dengan simulasi pemadaman api yang melibatkan warga setempat. (red)