Pameran Kayu di Sumedang, Buka Peluang Tembus Pasar Internasional

PASARKAN: Pj Bupati Sumedang saat mengunjungi pameran produk kayu bertajuk \'Raja Kayu 2.0\' di Kecamatan Paseh,
ISTIMEWA, PASARKAN: Pj Bupati Sumedang saat mengunjungi pameran produk kayu bertajuk \'Raja Kayu 2.0\' di Kecamatan Paseh, baru-baru ini.
0 Komentar

sumedangekspres, CONGGEANG – Pameran produk kayu bertajuk ‘Raja Kayu 2.0’ yang digelar di Pusat Pengembangan Industri Kayu Jalan Raya Legok-Conggeang Km 1 Kecamatan Paseh, sukses memukau pengunjung, baru-baru ini. Pameran tidak hanya menjadi ajang pamer karya, tetapi juga membuka peluang bagi para pengrajin kayu Sumedang untuk menembus pasar internasional.

Berbagai produk kayu berkualitas tinggi dipamerkan, mulai dari furnitur minimalis hingga ukiran kayu bernilai seni tinggi. Meja kerja dari kayu jati dengan desain ergonomis, lampu hias unik, dan replika perahu Pinisi menjadi daya tarik bagi pengunjung.

Kreativitas para pengrajin tersebut membuktikan bahwa produk kayu Sumedang tidak kalah bersaing dengan produk dari daerah lain, bahkan dunia. Ketua Dekranasda Provinsi Jawa Barat, Amanda Soemedi, saat meninjau langsung produk yang ditampilkan mengaku terkesan.

Baca Juga:Sumedang Borong Lima Penghargaan Viral, Masuk ke Tahapan Data-Driven GovernmentRatusan Pengawas TPS Kecamatan Cimanggung Dilantik

“Potensi ekspor produk kayu Sumedang sangat besar. Setelah melihat hasil karya para pengrajin, saya yakin produk-produk ini bisa bersaing di pasar internasional,” ujarnya.

Amanda juga menekankan pentingnya pengembangan pemasaran untuk produk-produk kayu Sumedang.

“Kita harus membantu para pengrajin untuk memasarkan produknya, baik di dalam, maupun luar negeri. Dengan begitu, mereka bisa mendapatkan keuntungan yang lebih besar,” tambahnya.

Pj Bupati Sumedang, Yudia Ramli, mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menukung penuh terhadap pengembangan industri perkayuan di Sumedang.

“Kolaborasi yang kuat keberhasilan Raja Kayu 2.0 tidak lepas dari kolaborasi yang kuat antara pemerintah, pelaku usaha, dan masyarakat,” ujarnya.

Menurutnya, kolaborasi tersebut menjadi kunci untuk memajukan industri perkayuan di Sumedang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

“Kami akan terus berupaya untuk memfasilitasi para pelaku usaha, baik dalam hal permodalan, pelatihan, maupun promosi,” kata Yudia.

Ia juga menyebutkan bahwa saat ini terdapat sekitar 53 industri kecil menengah (IKM) kayu di Sumedang.

Baca Juga:Atlet PON dan Peparnas Asal Sumedang Terima Uang KadedeuhBumdesma Hidup Makmur Cimanggung Berdayakan Ekonomi Lokal

“Kualitas produk mereka sangat baik dan memiliki potensi yang besar untuk berkembang,” ujarnya. (red)

0 Komentar