Indonesia Resmi Meluncurkan Perdagangan Karbon Internasional

Indonesia Resmi Meluncurkan Perdagangan Karbon Internasional
Indonesia Resmi Meluncurkan Perdagangan Karbon Internasional .
0 Komentar

sumedangekspres – Indonesia resmi meluncurkan perdagangan karbon internasional pada Senin, 20 Januari 2025, di Bursa Efek Indonesia (IDX), Jakarta. Langkah ini merupakan bagian dari upaya konkret masa depan yang berkelanjutan dan menjadi tidak penting dalam implementasi perdagangan karbon di Indonesia.

Menteri Lingkungan Hidup Hanif Faisol menyatakan bahwa peluncuran perdagangan karbon internasional ini merupakan wujud komitmen Indonesia yang telah disampaikan pada COP29.

“Momentum ini juga mendorong kontribusi kontribusi yang Ditetapkan Secara Nasional (NDC) kedua pada Februari 2025,” ujarnya memberi Beragam.

Baca Juga:Uya Kuya Mendapat Kecaman dari Warga Los Angeles Membuat Konten di Lokasi KebakaranPeringatan Isra Miraj Bertepatan dengan Libur Panjang

Dikatakan oleh Hanif, pemerintah Indonesia terus berupaya mencapai target NDC melalui mekanisme penetapan harga karbon. Mekanismenya meliputi perdagangan karbon, perdagangan emisi, pembayaran berbasis kinerja, hingga sistem berbasis hasil. Semua mekanisme tersebut terintegrasi ke dalam Sistem Registri Nasional Pengendalian Perubahan Iklim (SRN-PPI), sesuai dengan amanat Peraturan Presiden No. 98 Tahun 2021.

“SRN-PPI berfungsi sebagai platform yang mendokumentasikan setiap tahap perdagangan unit karbon secara rinci dan transparan,” katanya

Dalam peluncuran ini, pemerintah mengumumkan beberapa proyek pengurangan emisi gas rumah kaca, di antaranya:

-Operasi pembangkit listrik tenaga gas alam PLTGU Peryok Blok 4 dengan kapasitas konversi 595.000 ton CO2.

-Konversi siklus tunggal ke siklus gabungan pada PLTGU Grady Blok 2 dengan kapasitas 400.000 ton CO2.

-Operasi PLT Mini Hydro Gunung Wugul dengan kapasitas 5.000 ton CO2.

-Pembangunan PLTGU Muara Karang Blok 3 dengan kapasitas 750.000 ton CO2.

-Konversi siklus tunggal ke siklus gabungan pada PLTGU Muara Tawar Blok 2 dengan kapasitas 30.000 ton CO2.

SRN-PPI, kata Hanif, kini terhubung dengan bursa karbon yang dioperasikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Sistem ini memungkinkan data dan laporan perdagangan karbon di Indonesia dan internasional dicatat dengan akurat, serta mencegah terjadinya akun ganda, pembayaran ganda, atau klaim ganda.

Baca Juga:Pencapaian Program Sharp Hydro Heroes Melahirkan Petani Muda7 Lokasi Penukaran Minyak Jelantah Program Pertamina Patra Niaga

“Setiap sertifikat yang diterbitkan untuk perdagangan karbon internasional telah divalidasi dan diotorisasi untuk memastikan integritasnya tinggi,” ungkap perwakilan pemerintah.

Peluncuran perdagangan karbon internasional ini diharapkan menjadi dasar aksi iklim global yang mengubah ambisi menjadi aksi nyata, sekaligus menyelaraskan pertumbuhan ekonomi dengan tanggung jawab lingkungan.

0 Komentar