sumedangekspres, CIMANGGUNG – Duka mendalam menyelimuti keluarga tiga pekerja yang tewas dalam insiden tragis di Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL) PT Adira Semesta Industry, Cimanggung. Peristiwa tersebut merenggut nyawa Mohammad Gaos, Widodo, dan Aji, yang diduga tenggelam saat bekerja di area pembuangan limbah perusahaan pengolah kulit tersebut.
Gaos dan Widodo berasal dari Desa Sindanggalih, Kecamatan Cimanggung, sementara Aji adalah warga Tangerang, Banten, yang mengontrak di Kampung Kebon Jambu, Cicabe, Sindanggalih. Kepergian korban meninggalkan luka mendalam bagi keluarga dan kerabat yang mengenal mereka sebagai sosok pekerja keras dan baik hati.
Agus Imron, paman dari Gaos, masih mengingat jelas pertemuan terakhirnya dengan sang keponakan. Malam sebelum kejadian, usai salat Tarawih, Gaos yang dikenal sebagai anak saleh masih menyempatkan diri memijat pamannya di masjid.
Baca Juga:Dewan Bantu Warga Korban Banjir Cimanggung Urus AdmindukEkraf Sumedang Dorong Optimalisasi GCC
“Gaos itu baik, dia ikut berdoa di masjid, bahkan mijitin saya. Umur tidak ada yang tahu,” kata Agus.
Sementara itu, duka juga menyelimuti keluarga Aji. Ria, bibi dari calon istri Aji, mengungkapkan, keponakannya itu sedang merencanakan pernikahan dengan seorang warga Desa Sindanggalih.
“Aji itu calon suami ponakan aku, orangnya baik,” ujar Ria lirih, tak menyangka rencana pernikahan yang sudah dirancang kini tinggal kenangan.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, insiden nahas tersebut belum diketahui secara pasti bagaimana ketiga pekerja tersebut bisa tenggelam di sumur limbah pabrik. Dugaan sementara menyebutkan mereka terjebak dalam kolam limbah saat sedang bekerja di sekitar area tersebut.
Pihak berwenang masih melakukan penyelidikan lebih lanjut untuk memastikan penyebab kecelakaan kerja tersebut. Kejadian tragis ini kembali menjadi pengingat akan pentingnya standar keselamatan kerja, terutama di lingkungan industri yang memiliki risiko tinggi.(kos)