sumedangekspres – Drama Korea When Life Gives You Tangerines sukses menyayat hati penonton lewat kisah sederhana namun sarat makna yang berlatar di Pulau Jeju era 1960-an.
Diperankan oleh IU dan Park Bo-gum, drama ini tak hanya menampilkan romansa manis, tapi juga relasi keluarga yang bikin dada sesak.
Salah satu kekuatan utama drama ini adalah dialognya yang menyentuh dan penuh makna, terutama dalam menggambarkan hubungan ayah dan anak.
Baca Juga:Identitas Mayat yang Mengapung di Sungai Cipeles Sumedang Akhirnya TerungkapMahasiswa UNSAP Dukung Aksi Kamisan di Sumedang: “Ini Gerakan Moral, Bukan Sekadar Simbol”
Berikut ini adalah kumpulan quotes paling emosional dari When Life Gives You Tangerines yang dijamin bisa bikin kamu meneteskan air mata.
1. “Orang tua memikirkan apa yang tidak bisa mereka berikan, dan anak-anak memikirkan apa yang tidak bisa mereka dapatkan.”
Kalimat ini mencerminkan perbedaan perspektif antara apa yang ada di pikiran ayah dan anak.
Orang tua seringkali dihantui rasa bersalah karena merasa kurang memberi, sementara anak-anak hanya memikirkan apa yang belum dia terima dari orangtuanya.
2. “Pilih kasih itu tidak adil. Lebih baik tidak mencintai sama sekali.”
Sebuah kalimat getir tentang luka batin yang terbentuk dari cinta yang tak merata.
Drama ini menyoroti bagaimana kehangatan yang dibagi tidak adil bisa meninggalkan bekas mendalam pada hati seorang anak.
Baca Juga:Akses Ekonomi Terancam, Warga Sukasari Tambal Jalan Pakai Tangan SendiriTempat Belajar Favorit Mahasiswa di Jatinangor: Nyaman, Estetik, dan Bikin Fokus!
3. “Jangan terlalu keras pada ayahmu, dia tidak benar-benar hidup untuk dirinya sendiri.”
Kalimat ini mengingatkan kita bahwa setiap ayah hidup untuk menghidupi keluarganya, mereka jarang memikirkan diri sendiri.
4. “Aku punya ayah yang penyayang, tapi ayahku tak punya putri yang penyayang.”
Baris ini menyayat hati. Kadang kita merasa dicintai tapi gagal membalas cinta itu. Drama ini mengajak kita untuk melihat ke dalam diri: sudahkah kita mencintai kembali?
Mengisyaratkan cinta seorang anak yang tidak lebih besar dari cinta ayahnya.
5. “Akhirnya ayah tidak perlu bangun pagi untuk pertama kalinya.”
Sebuah ucapan duka yang begitu tenang tapi penuh kesedihan. Setelah seumur hidup berkorban, ayah akhirnya bisa beristirahat. Tapi harga dari istirahat itu adalah kepergian yang tak kembali.
Ayah sudah tidak perlu lagi bangun pagi untuk bekerja, karena ayah sudah meninggal. Seorang ayah hanya berisirahat ketika dirinya meninggal.