sumedangekspres – Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM), menyoroti akar persoalan di balik maraknya kenakalan remaja. Dalam keterangannya, KDM menekankan bahwa perilaku menyimpang anak-anak tidak bisa hanya disalahkan pada individu semata, melainkan juga menjadi cerminan dari kegagalan sistem pendidikan saat ini.
“Kita kalau jujur ya, tumbuhnya anak-anak nakal yang tidak terkendali, ini juga bagian dari introspeksi pendidikan,” ujarnya dalam sebuah kegiatan pembinaan kedisiplinan siswa di Sumedang, Jumat (9/5).
Ia menilai bahwa sistem pembelajaran dan mengajar di sekolah, serta menurunnya kewibawaan guru, turut berkontribusi terhadap munculnya perilaku menyimpang dari para siswa.
Baca Juga:Polisi Tangkap 4 Pelaku Curas di Cimalaka Sumedang, 2 Diantaranya Jadi Bulan-bulan WargaAMX Sumedang Audiensi di Dirjen Planologi Jakarta, Dorong Terealisasinya Hak Tanah Warga
“Bahwa sistem pembelajaran dan mengajar kita di sekolah. Serta kewibawaan guru, ini juga menjadi faktor kenapa anak-anak berperilaku seperti ini,” tegasnya.
Sebagai solusi, KDM mendorong dilakukannya evaluasi total terhadap sistem pendidikan, termasuk mutu dan kedisiplinan tenaga pendidik.
“Untuk itu, pendidikan harus melakukan evaluasi secara total, baik terhadap sistem maupun terhadap mutu guru di sekolah,” katanya.
Bahkan, KDM mengusulkan pendekatan tegas terhadap guru maupun pegawai yang tidak disiplin.
“Yang ke depan nanti guru yang malas, masukin ke barak tentara. Pegawai yang malas, masukin barak tentara,” pungkasnya.
Pernyataan tersebut mencerminkan komitmen Gubernur Jawa Barat untuk membenahi pendidikan, tak hanya dari sisi siswa, tetapi juga dari sistem dan pelaksana pendidikan itu sendiri.
Ia berharap langkah ini dapat menjadi refleksi bersama bagi semua pemangku kepentingan di dunia pendidikan.(yga)