sumedangekspres – Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi (KDM), menegaskan bahwa tidak semua anak yang dianggap menyimpang perilakunya bisa langsung dikategorikan sebagai anak nakal.
Dalam kunjungannya ke barak militer di Sumedang, ia menyoroti seorang anak yang ternyata memiliki minat kuat di bidang seni tradisional, khususnya kuda renggong.
“Ya karena sukanya kuda dia mah. Jadi dia itu sebenarnya yang anak tadi itu tidak dalam kategori nakal. Tidak, anak itu sudah senang duit. Karena jadi pemain kuda renggong itu dapat 250 Ribu Rupiah jadinya sekolahnya dianggap ga berguna,” ujar KDM.
Baca Juga:Identitas 13 Orang Korban Insiden Pemusnahan Amunisi di GarutAri Budiman Apresiasi Ketua PBSI & Pemkab Sumedang atas Suksesnya Bupati Cup 2025: Ini Ajang Regenerasi Atlet
Ia menilai bahwa anak tersebut justru memiliki potensi yang bisa diarahkan secara positif, bukan dimatikan. Maka dari itu, ia menyarankan pendekatan yang sesuai dengan minat anak.
“Ini jadi memang ya, dia senang itu. Nah itu tinggal dialihin saja, nanti dikasih kuda, suruh ngurus kuda, dan dia menjadi pemain kuda renggong dengan kudanya sendiri,” lanjutnya.
Meski demikian, KDM tetap mengingatkan agar aktivitas tersebut tidak mengganggu kegiatan belajar anak di sekolah.
“Kan begitu loh. Tapi nanti diatur jangan jam sekolah, tapi di luar jam sekolah,” tegasnya.
Pernyataan ini menjadi bentuk dukungan KDM terhadap pembinaan anak-anak yang memiliki bakat dan ketertarikan khusus di luar jalur pendidikan formal, dengan pendekatan budaya lokal khas Jawa Barat.(yga)