sumedangekspres, KOTA– Untuk memastikan situasi keamanan tetap kondusif, Polres Sumedang bersama jajaran TNI menggelar patroli gabungan dalam rangka Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan (KRYD) pada Sabtu malam (30/8/2025) hingga Minggu dini hari (31/8/2025).
Patroli yang dimulai pukul 21.32 WIB ini dipimpin langsung oleh Kapolres Sumedang, AKBP Sandityo Mahardika, S.I.K., didampingi para pejabat utama Polres, serta melibatkan personel gabungan dari TNI dan Polri. Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya preventif guna mengantisipasi potensi gangguan kamtibmas, termasuk kemungkinan aksi unjuk rasa.
KRYD dilakukan dengan menyisir berbagai titik strategis yang dianggap rawan gangguan keamanan, dimulai dari Mapolres Sumedang dan melintasi kawasan Prabu Gajah Agung, Bundaran Binokasih, Alun-Alun Sumedang, Terminal Ciakar, ruas Tol Cisumdawu, kawasan Jatinangor, hingga Cadas Pangeran.
Baca Juga:Kolaborasi TNI-Polri dan Pemda, Sumedang Siap Wujudkan Situasi Aman KondusifKapolri dan Panglima TNI Siapkan Langkah Tegas Atasi Aksi Anarkis, Pastikan Pemulihan Keamanan Nasional
Selain patroli skala besar, personel gabungan juga ditempatkan di sejumlah titik keramaian untuk menyampaikan imbauan kepada warga, khususnya para pemuda, agar tetap menjaga ketertiban dan segera kembali ke rumah demi keselamatan bersama.
Kegiatan patroli berlangsung hingga pukul 02.45 WIB dan berjalan lancar tanpa adanya gangguan yang berarti. Situasi wilayah selama pelaksanaan KRYD terpantau aman dan tertib.
Kapolres Sumedang, AKBP Sandityo Mahardika, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kesiapsiagaan TNI-Polri dalam menjaga keamanan masyarakat, sekaligus menciptakan rasa tenang di tengah dinamika situasi yang berkembang.
“Polres Sumedang bersama TNI melaksanakan Kegiatan Rutin Yang Ditingkatkan sebagai langkah antisipasi dini terhadap potensi aksi unjuk rasa maupun gangguan kamtibmas. Tujuannya jelas, yaitu untuk memberikan rasa aman, nyaman, dan kondusif bagi seluruh masyarakat Sumedang. Kami juga mengimbau masyarakat, khususnya generasi muda, agar tidak melakukan aktivitas yang berpotensi mengganggu ketertiban umum dan tetap menjaga kondusivitas wilayah,” paparnya.