SUMEDANG – Harapan untuk menyaksikan atraksi terbang perdana dalam ajang West Java Paragliding Championship 2025 di Bukit Batu Dua, Kecamatan Cisitu, Kabupaten Sumedang, Senin (22/9/2025), pupus seketika. Sebanyak 120 atlet dari delapan negara batal mengudara setelah kondisi angin dari arah tenggara berhembus terlalu kencang dan dinilai membahayakan.
Ketua Federasi Aero Sport Indonesia (FASI) Sumedang, Rahmat Juliadi, menjelaskan bahwa arah angin yang tidak stabil berisiko membuat atlet sulit mengendalikan parasut. Bahkan, ada potensi penerbangan bisa menyimpang jauh dari target pendaratan.
“Kalau angin seperti ini, sangat sulit dikendalikan. Dulu pernah ada yang sampai mendarat di Garut. Kita khawatir ada emergency landing. Semua sangat bergantung pada cuaca,” ujar Rahmat.
Baca Juga:Langit Sumedang Jadi Panggung Dunia, 120 Pilot Paralayang Ramaikan Kejuaraan InternasionalKetua DPRD Sumedang Sampaikan Belasungkawa Atas Wafatnya Putra Sonia Sugian
Ia menegaskan, keputusan pembatalan atau task cancel diambil murni karena faktor keselamatan. Suhu thermal yang tidak mendukung ditambah hembusan angin kuat membuat penerbangan mustahil dilakukan. “Kita berharap tidak ada kecelakaan. Keselamatan atlet yang utama,” ucapnya.
Meski begitu, Rahmat tetap optimistis pertandingan bisa dilanjutkan pada hari berikutnya. “Mudah-mudahan besok cuaca lebih bersahabat. Hari Minggu kemarin sebenarnya cukup bagus. Kita berharap bisa segera dimulai,” katanya. Hingga Senin sore, belum ada satu pun atlet yang mendapatkan penilaian resmi lantaran perlombaan belum berjalan.
Sementara itu, tim kesehatan dan pengamanan yang telah bersiaga sejak pagi memastikan tak ada aktivitas penerbangan dilakukan. “Ambulans, rescue, semua standby. Namun karena kondisi tidak memungkinkan, tidak ada atlet yang terbang hari ini,” tutur Rahmat.
Tim medis tercatat berjaga sejak pukul 07.00 WIB dengan enam relawan, perlengkapan pertolongan pertama, tandu Long Spinal Board, oksigen, serta satu unit ambulans. Dari sisi keamanan, unsur TNI, Polri, Satpol PP, Dishub, RAPI, hingga BPBD ikut dikerahkan untuk mendukung kelancaran kejuaraan.
Kejuaraan Paralayang Dunia 2025 ini menjadi sorotan karena melibatkan ratusan atlet dari berbagai negara. Dengan kontur alam Jatigede yang menantang, Sumedang dipilih sebagai lokasi utama. Namun, cuaca tetap menjadi faktor penentu yang sulit diprediksi dalam olahraga berbasis alam bebas seperti paralayang. (kos)