Bayar Zakat Kini Bisa Lewat QRIS, Pemkab Sumedang Dorong Transparansi dan Kemudahan Donasi

Bayar Zakat Kini Bisa Lewat QRIS, Pemkab Sumedang Dorong Transparansi dan Kemudahan Donasi
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan Daerah (Bappeda) Kabupaten Sumedang memaparkan arah kebijakan pembangunan daerah dalam kegiatan sosialisasi perencanaan terpadu di Aula Tampomas, Setda Sumedang. Kegiatan ini diikuti para pejabat perangkat daerah untuk menyelaraskan program prioritas tahun 2026.(istimewa)
0 Komentar

KOTA – Pemerintah Kabupaten Sumedang menggelar Sosialisasi Pemanfaatan QRIS dalam Program Nyaah ka Indung Asuh dan Anak Yatim di Aula Tampomas, Pusat Pemerintahan Sumedang (PPS), Kamis (9/10).

Asisten Daerah (Asda) Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat (Pemkesra) Dian Sukmara menjelaskan, penggunaan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dalam program ini merupakan langkah inovatif untuk mempercepat dan memperlancar alur pengumpulan zakat, infak, dan sedekah (ZIS).

“Penggunaan QRIS agar pengelolaannya semakin akuntabel dan transparan. Kami bersama BAZNas membahas sosialisasi penggunaan QRIS agar pengelolaan ZIS di Sumedang semakin cepat, lancar, dan dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Dian.

Baca Juga:Siapkan Cara Unik Atasi Serangan Monyet di Lahan Petani SumedangDPRD Sumedang Fasilitasi Audiensi Terkait Aktivitas Bus Primajasa di Jatinangor, Warga Keluhkan Gangguan Kenya

Pemanfaatan QRIS sejalan dengan tiga pilar pembangunan Sumedang, yakni budaya, agama, dan teknologi. Dengan sistem digital ini diharapkan penghimpunan dan penyaluran zakat bisa meningkat, baik dari sisi jumlah maupun kebermanfaatannya bagi masyarakat.

“Mudah-mudahan dengan QRIS ini, zakat, infak, dan sedekah semakin meningkat, baik dalam pengumpulan maupun pemanfaatannya. Terima kasih kepada para muzaki yang telah ikhlas berbagi, semoga menjadi jalan turunnya rahmat dan keselamatan bagi semua,” katanya.

Dian menjelaskan, langkah ini juga mendukung misi besar Kabupaten Sumedang dalam memperkuat ketahanan sosial dan kesejahteraan masyarakat, terutama melalui program unggulan ‘Nyaah ka Indung’.

Program ini hadir untuk memastikan tidak ada seorang pun ibu atau anak yatim yang tertinggal dari perhatian kebijakan pemerintah daerah.

“Melalui program Nyaah ka Indung, kami ingin memastikan tidak ada ibu yang menghadapi kesulitan ekonomi atau terpinggirkan dari kebijakan pembangunan. Program ini menjadi kekuatan doa dan harapan bagi masa depan Sumedang yang lebih baik,” tutur Dian.

Dian juga menegaskan, keberadaan para indung asuh menjadi bagian penting dari gerakan sosial yang memperkuat visi besar Sumedang, yaitu “Sumedang Simpati, Semakin Maju Menuju Indonesia Emas 2045.” ( red)

0 Komentar