KOTA – Dalam upaya meningkatkan partisipasi dan kesadaran politik masyarakat yang cerdas, berintegritas, serta berlandaskan nilai-nilai kebangsaan, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) melaksanakan kegiatan Pendidikan Politik (non pemilihan) di Pondokan Hanjuang Hegar, baru-baru ini.
Kegiatan ini diikuti oleh puluhan peserta yang terdiri dari berbagai unsur masyarakat, khususnya pemilih pemula, tokoh agama, tokoh adat, dan tokoh masyarakat.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, pendidikan politik merupakan kegiatan yang sangat strategis, sekaligus sebagai wahana silaturahim untuk merumuskan berbagai ide dan gagasan untuk pembangunan politik di Sumedang yang lebih baik.
Baca Juga:SMPN 6 Sumedang Dukung Penuh Implementasi Program Panca Waluya untuk Pembentukan Karakter SiswaSMPN 9 Sumedang Mantapkan Implementasi Program Panca Waluya untuk Penguatan Karakter Siswa
“Karena ketika pembangunan baik, maka Sumedang akan lebih maju dan rakyatnya akan lebih sejahtera, itulah hasil sesungguhnya yang didapatkan dari berpolitik, acara ini harus dilaksanakan secara rutin agar kanalisasi atau saluran-saluran aspirasi tidak macet, tapi ada wahananya. Dengan cara seperti inilah, komunikasi akan lancar, intensif dan efektif,” katanya.
Menurutnya, kehidupan saat ini diatur oleh politik, karena kebijakan politik. Salah satu contoh kebijakan politik di Kabupaten Sumedang saat ini adalah program di mana Aparatur Sipil Negara (ASN) dan non-ASN diwajibkan menggunakan angkutan umum seperti angkot pada setiap hari Jumat.
“Jadi semua kehidupan adalah dampak dari kebijakan politik. Kenapa ada stigma negatif bahwa politik itu kotor, karena memang ada sebagian orang yang memainkan politik secara kotor, dan itu yang harus kita hadapi dan kita ubah. Politiknya harus tetap ada, karena politik adalah seni untuk membuat kebijakan dan mengatur kebersamaan,” ujarnya.
Politik adalah alat atau instrumen untuk mewujudkan keadilan dan kesejahteraan masyarakat serta untuk kemaslahatan umat.
“Karena dari politik inilah bisa dibuat undang-undang dan kebijakan yang akan dijalankan oleh rakyatnya. Apakah kebijakannya bagus atau jelek itu akan kembali pada pembuat undang-undang dan kebijakannya,” tuturnya.
Bupati menambahkan saat ini masyarakat khususnya generasi muda harus membangun kesadaran untuk masa depan bersama. “Jangan hanya menjadi objek namun harus juga menjadi subjek politik. Selain itu harus memaknai bahwa politik merupakan sesuatu yang suci, yakni alat untuk kemaslahatan umat,” imbuhnya.
