SUMEDANG EKSPRES, VIRAL – Sebuah peristiwa nahas yang terekam CCTV dan diabadikan oleh vidio amatir mendadak menjadi viral di media sosial.
Video yang baru di posting ulang oleh akun @fakta.indo pada Kamis (11/12) itu sudah ditonton lebih dari 600 ribu penonton di Instagram.
Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Budi Hermanto, mengungkapkan bahwa insiden tersebut mengakibatkan 20 orang terluka, terdiri dari 19 siswa dan seorang guru.
Baca Juga:Menteri Nusron Tekankan Meritokrasi dalam Pengembangan SDM Kementerian ATR/BPNRawat Kulitmu Dari Dalam Agar Cerah dan Halus Maksimal dengan Minum Ini Secara Rutin
“Korban 20 orang, terdiri atas 19 siswa dan 1 orang guru,” ungkap Humas Polda Metro Jaya Kombes Budi Hermanto kepada media masa.
Seluruh korban telah dilarikan ke sejumlah rumah sakit terdekat untuk mendapatkan perawatan medis.
Pada video tersebut terdapat Sebuah kendaraan operasional milik program Makan Bergizi Gratis (MBG) mengalami kecelakaan dan masuk ke area SDN Kalibaru 01, Cilincing, pada Kamis pagi (11/12/2025).
Mobil tersebut menabrak pagar sekolah sebelum akhirnya menerobos ke halaman tempat para siswa sedang berkumpul.
Pihak kepolisian telah mengamankan sopir kendaraan guna menjalani pemeriksaan. Dugaan sementara, pengemudi keliru menginjak pedal gas.
Meski demikian, aparat masih melakukan pengecekan lebih lanjut pada sistem rem serta komponen teknis lainnya untuk memastikan penyebab pasti kecelakaan.
Dari pihak Badan Gizi Nasional (BGN), Wakil Kepala BGN Nanik Sudaryati Deyang menegaskan bahwa tidak ada korban meninggal dalam peristiwa ini.
“Tidak ada korban jiwa,” ujarnya meneguhkan informasi tersebut.
Baca Juga:Ingin Mendapatkan Mata Tajam dan Lebih Berkarakter? Kamu Bisa Dapatkan dengan Pakai Eyeliner Ini!3 Cushion Terbaik Untuk Kulit Asia, Mana yang Cocok buat Skin Tone Kamu?
Kecelakaan terjadi saat para siswa tengah mengikuti kegiatan literasi di lapangan sekolah. Mobil yang hilang kendali itu langsung melaju ke arah lokasi kegiatan, menyebabkan sejumlah siswa mengalami luka berat, termasuk dugaan patah tulang dan cedera di bagian kepala.
Hingga kini, proses penyelidikan kecelakaan masih berlangsung dan pihak sekolah berkoordinasi dengan aparat untuk memastikan keamanan lingkungan belajar pascakejadian.