Kedelai Tak Stabil, Pengrajin Terpaksa Menaikan Harga Tahu

Kedelai Tak Stabil, Pengrajin Terpaksa Menaikan Harga Tahu
0 Komentar

SUMEDANGEKAPRES.COM – Belum stabilnya harga kacang kedelai membuat pabrik tahu harus memutar otak agar tetap berproduksi. Sejumlah perajin tahu pun terpaksa menaikan harga jual tahu.

Seorang penjual tahu di Desa Girimukti Kecamatan Sumedang Utara Dani terpaksa harus menaikan harga jual tahu yang biasanya Rp 400 menjadi Rp 600, lebih mahal dari sebelumnya

“Harga tahu kita naikan agar tetap bisa produksi. Jika kita berhenti produksi, penjual tahu keliling akan kehilangan penghasilannya,” ujar Dani kepada Sumeks, belum lama ini.

Baca Juga:Atlet dan Relawan Jalani VaksinasiBupati Minta Menteri Datangkan Investor Ke Sumedang

Dikatakan, harga kacang kedelai sampai saat ini masih tergolong tinggi, yakni di kisaran Rp 11.000 per kilogram. Padahal, sebelum pandemi hanya Rp 7.500.

Dani menuturkan pengebab kenaikan harga kedelai ini diakibatkan kedelai lokal tidak mampu menutup kebutuhan untuk pabrik tahu dan tempe.

“Kedelai lokal kalau tidak musim panen ya seperti ini. Tidak seperti kedelai dari luar negeri yang selalu ada,” paparnya.

Lonjakan harga kedelai ini dikeluhkan pedagang tahu dan tempe. Dampaknya, membuat kenaikan harga kedua produk tersebut.

Dani pun berharap pemerintah turun tangan langsung untuk menangani kenaikan harga kacang kedelai. (kga)

0 Komentar