“Karena soal tersebut membuat para orang tua murid kebingungan. Serta, bisa berakibat fatal terhadap pemahaman siswa,” katanya.
Rahmat juga mempertanyakan pembuat soal UAS tersebut yang sangat ceroboh dan bisa mengakibatkan salah arti.
“Kenapa harus memilih ayat tersebut dengan memenggal ayatnya sampai di sana? Apakan ini unsur kesengajaan? Atau keteledoran si pembuat soal?,” tegasnya.
Baca Juga:Wabah Kutu Serang Ikan JatigedeUPI Sumedang Gelar Penyuluhan Supervisi. Prof Yudha: Proses Pembelajaran di Era Pandemi Jauh dari Kriteria
Rahmat meminta hal ini diklarifikasi dan ditelusuri siapa pembuat soal dan motifnya. “Dinas Pendidikan harus segera menegur, membina dan kalau perlu memberikan sanksi kalau hal tersebut ada unsur kesengajaan,” tukasnya. (kga)