Dinsos Jamin Hidup Anak Yatim Akibat Terdampak Covid 19

Dinsos Jamin Hidup Anak Yatim Akibat Terdampak Covid 19
TERKENA DAMPAK: Asya Qiana Kalika, 1,5 tahun harus menjadi yatim piatu setelah ditinggal kedua orang tuanya. Dia didampingi kakaknya Vini Mayola, 19. (DOK SUMEKS)
0 Komentar

SUMEDANGEKSPRE.COM |KOTA – Kepala Bidang Perlindungan Jaminan Sosial, Dinas Sosial Kabupaten Sumedang, Komar mengatakan, pihaknya akan melakukan pengkajian jaminan hidup bagi anak – anak yang ditinggal mati orang tuanya akibat terpapar Covid 19.

“Kita akan telusuri dulu, apakah keluarganya itu masuk Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS) atau tidak,” kata Komar kepada Sumeks, belum lama ini.

Jika memang belum terjaring, kata dia, maka akan dikoordinasikan dengan pemerintah desa setempat untuk bisa didaftarkan menjadi kelompok penerima manfaat.

Baca Juga:Crusher di Tolengas Tak BerizinSempat Hilang Dua Tahun, Ibu Asal Cirebon Ditemukan di Sumedang

“Syukur-syukur kalau sudah masuk DTKS. Karena, kehilangan orang tua sebagai pemberi nafkah pasti akan diturunkan kepada anaknya sebagai ahli waris,” ujarnya.

Sedangkan untuk bantuan komplementer, pihaknya akan memberikan Jaminan Kesehatan melalui Jamkesda atau PBI APBD.

Lebih lanjut dikatakan Komar, anak yang ditinggal oleh keluarganya perlu didukung psikososialnya. Maka, Bidang Perlindungan perempuan dan anak akan memberikan pendampingan.

“Jangan sampai kesedihannya terlalu lama sehingga dari sisi semangat hidup dan semangat belajarnya menurun drastis. Kalaupun tidak dapat, Desa atau Kelurahan harus menggelar musyawarah untuk mengusulkan yang bersangkutan masuk DTKS,” katanya.

Diberitakan sebelumnya, salah seorang warga Dusun Cijolang RT 03 RW 03 Desa Citengah, Kecamatan Sumedang Selatan Rusmi, 55, harus rela kehilangan suami beserta anak dan menantunya akibat sakit.

Sang suami Dudu, 60 dan Roni, 43, didiagnosa mengidap penyakit TBC. Sedangkan sang menantu Imas Sumartini, 44, mengidap penyakit Kista.

Ketiga anggota keluarganya, diketahui telah lama mengidap penyakit mematikan tersebut. Berbagai upaya untuk penyembuhan pun terus dilakukan oleh Rusmi agar seluruh anggota keluarganya dapat kembali pulih.

Baca Juga:Jatimulya Minta Verifikasi Ulang Data BansosTrunamanggala Beri Modal Bumdes Truna Berkah

Namun, takdir berbicara lain, ditengah pandemi yang terus berkepanjangan, Rusmi harus rela kehilangan tiga anggota keluarganya tersebut.

Anaknya Roni pertama dipanggil sangat pencipta. Kemudian besoknya disusul sang istri Imas. Dan terakhir, sang suami pun Dudu menyusul pergi meninggalkan Rusmi bersama cucu-cucu nya.

“Ketiganya meninggal dunia di rumah. Beruntun dari hari Rabu, Kamis dan Jumat,” ujarnya kepada Sumeks, belum lama ini.

Rusmi juga menyebutkan, sebelumnya sempat berupaya untuk melakukan pengobatan ke RSUD Sumedang. Mulai dari menjalani perawatan di Puskesmas Sukagalih, hingga melakukan rontgen.

0 Komentar