Pengendara Menolak Karena Masuk Mall Tetap Bayar

Pengendara Menolak Karena Masuk Mall Tetap Bayar
Seorang pengendara saat parkir di depan sebuah Mall, kemarin. (ENGKOS KOSWARA/SUMEKS)
0 Komentar

SUMEDANGEKSPRES.COM, Kota – Dinamika uji coba parkir berlangganan menghadirkan pro-kontra dari berbagai pihak. Pengguna parkir dan juru parkir memiliki pandangan yang berbeda-beda untuk program ini.

Salah seorang juru parkir yang enggan disebut namanya, mengungkapkan kesulitannya dalam menawarkan program parkir berlangganan ke pengguna lahan parkir. Program parkir berlangganan yang hanya meliputi bahu jalan saja menjadi permasalahan pengguna parkir untuk mengikuti program ini.

“Kebanyakan yang menolak karena merasa tidak perlu, toh parkir di Griya, AP dan Pasar tetap harus bayar meskipun sudah berlangganan program ini,” ujarnya kepada Sumeks, Jumat (13/8).

Baca Juga:PAD Parkir Berlangganan Sulit Terealisasi Target Rp 10 Miliar, Tercapai Baru 300 Jutaan80 Persen Warga Desa Galudra Sudah Mendapatkan Bansos.

Dia menerangkan, harus ada evaluasi perihal program ini. Program parkir berlangganan harus bisa menguntungkan semua pihak, tidak hanya sekedar membicarakan pendapatan daerah.

“Dari awal program ini dibuat bukan karena dibutuhkan oleh jukir ataupun pengguna jalan. Semata-mata untuk menambah pendapatan daerah. Seharusnya kan program itu dibuat berdasarkan kebutuhan dari masyarakat. Saya berharap ada rapat kembali untuk membicarakan program ini,” ungkapnya.

Tak hanya itu, dia juga mengklaim bahwa program parkir berlangganan akan menurunkan tingkat pendapatan dari jukir di tempat-tempat yang ramai pengunjung.

“Kalau berbicara gaji yang Rp. 1.500.000 artinya sehari kerja kita dapat 50 ribu. Sebenarnya ini akan menurunkan pendapatan jukir. Kalau di tempat-tempat sepi sih ya untung, tapi ditempat ramai justru malah menurunkan pendapatan jukir,” paparnya.

Ia meminta agar program ini di evaluasi untuk sama-sama memikirkan kebaikan bersama, tidak merugikan salah satu pihak.

“Pengguna parkir, Jukir dan semua elemen yang terlibat seharusnya mendapatkan keuntungan dari program ini. Tidak ada salah satu pihak yang dirugikan atau dikorbankan. Untuk gaji juga sepertinya harus dipertimbangkan kembali, karena jukir sebelum program ini bisa mendapatkan penghasilan lebih dari gaji yang sekarang diberikan setelah program ini di uji coba,” ungkapnya. (Mg1)

0 Komentar