Musim Hujan, Warga Nekat Balik ke Bekas Longsor

Musim Hujan, Warga Nekat Balik ke Bekas Longsor
Hadi dan sejumlah warga korban longsor memilih kembali tinggal di lokasi bekas longsor. Selama ini, mereka tinggal di pengungsian dan tidak bisa melakukan usaha. (Foto: Engkos Koswara/Sumeks)
0 Komentar

Sembilan Bulan Ngungsi Malah Jadi Pengangguran

SUMEDANGEKSPRES.COM, Cimanggung – Aliran listrik di rumah warga di lokasi bekas longsor Cimanggung, hingga kini belum kembali terpasang. Hal ini, mengakibatkan sejumlah rumah di Kampung Bojong Kondang Desa Cihanjuang Kecamatan Cimanggung, gelap gulita.

Hadi (56), salah seorang korban longsor, mengatakan, rumah sekaligus warung usahanya terpaksa dirobohkan, untuk jalur evakuasi kala itu.

“Awalnya saya rela rumah dan warung tempat usaha dirobohkan. Sebab, saat itu saya dijanjikan akan diganti tidak lama setelah evakuasi korban longsor,” terang Hadi.

Baca Juga:Raup Untung Rp 80 Juta, Bumdesma Bantu Kaum DhuafaWarga kurang Mampu Mendapatkan Bantuan Bumdesma. Ini kata Bupati Sumedang

Namun, kata Hadi, hingga saat ini belum ada realisasi. “Kalau tinggal di pengungsian terus sampai 9 bulan, itu kan bosen. Terlebih, uang kontrakan yang biasa di terima setiap bulan Rp 500 ribu, tidak ada sudah empat bulan ini,” keluh Hadi.

Dikatakan Hadi, dengan modal uang pinjaman, dirinya nekat membangun kembali warung tempat usaha di bekas longsor.

“Khawatir (longsor lagi) ada, karena sekarang masuk musim penghujan tapi mau bagaimana lagi, kami kan harus usaha, cari nafkah,” ucapnya.

Hadi berharap, pemerintah segera merealisasikan janjinya. “Paling tidak warung saya yang sudah dibongkar, ingin kembali dibangun. Karena ini satu satunya ladang usaha kami untuk mencari nafkah,” ucapnya.

Tidak hanya Hadi yang nekat tempati rumah di lahan sisa longsor, namun ada sebagian warga yang juga memilih kembali tinggal di lokasi zona merah tersebut. (kos)

0 Komentar