Jalan Cijelag-Cikamurang Hancur

Jalan Cijelag-Cikamurang Hancur
Kendaraan besar pengangkut material pembangunan Tol Cisumdawu dan Bendungan Cipanas melintas di jalur provinsi ruas Cijelag Cikamurang, kemarin. (Foto: ISTIMEWA)
0 Komentar

Imbas Pembangunan Tol Cisumdawu dan Bendungan Cipanas

SUMEDANGEKSPRES, Ujungjaya – Kerusakan jalan provinsi ruas Cijelag-Cikamurang, terutama di wilayah Desa Sakurjaya, semakin parah. Kondisi ini, dipicu aktivitas kendaraan berat proyek Bendungan Cipanas dan Tol Cisumdawu.

Pantauan Sumeks, saat hujan dan setelahnya, jalan akan penuh lumpur hingga mengakibatkan licin. Sangat berbahaya bagi pengendara roda dua. Sebaliknya, ketika kemarau jalan penuh debu yang dapat mengganggu kenyamanan serta penglihatan pengendara.

Tokoh masyarakat Desa Sakurjaya Nana Setiahadi Kusuma mengatakan, kerusakan jalan bermula pengangkutan material untuk pembangunan Tol Cisumdawu seksi 5A, 6A dan 6B.

Baca Juga:Baru Merangkak, UMKM Kembali TerbebaniSilsilah Frederika Alexis Cull Baru Sebatas Draf

Kemudian, masyarakat menuntut penanggulangan adanya bising dan debu. Ternyata, alasan pemerintah itu adalah jalan provinsi.

“Masyarakat memohon perbaikan, namun perbaikan itu jauh dari harapan. Perbaikan dilakukan hanya menggunakan tanah dan sejenis pasir. Sekarang kerusakan jalan diperparah lagi dengan pengangkutan material batu dari Gunung Julang untuk Tol Cisumdawu,” ujar Nana kepada Sumeks seusai melakukan audiensi dengan DPRD Sumedang, Selasa (2/11).

Nana menambahkan, dulu kerusakan jalan hanya sebelah kiri arah menuju ke Ujungjaya, sekarang menjadi kiri kanan. Atau dua-duanya. “Jalan pun tidak ada pilihan bagi pengendara,” tambahnya.

Nana pun mengatakan, dirinya sudah menyampaikan gambaran keadaan jalan waktu hujan dan waktu kemarau. Saat hujan becek dan licin, saat kemarau debunya sangat luar biasa.

“Kami bingung gak tahu harus bagaimana, karena perbaikan yang dilakukan belum maksimal,” jelasnya.

Nana menuturkan, perbaikan jalan provinsi ruas Cijelag Cikamurang sudah dilakukan sebanyak tiga kali. Dua kali oleh pihak Tol Cisumdawu, baik GI ataupun Brantas dan satu kali oleh BBWS Cimanuk Cisanggarung.

“Menurut saya lebih baik yang dilakukan oleh BBWS Cipanas karena ditimbun oleh batu dulu. Tapi setelah batu memakai campuran tanah merah, pasir dan cadas. Jadi tetap saja jalan rusak parah,” terangnya.

Baca Juga:Presiden Jokowi Bertemu Sejumlah Pemimpin Negara, Menko Airlangga: Indonesia Siap Kembangkan Ekonomi Hijau dan Kuatkan Iklan InvestasiTakut Hilang Kepercayaan Rakyat, Dewan Minta Anggaran Pokir

Dia berharap pembangunan jalan Tol Cisumdawu dan Bendungan Cipanas tidak mengganggu kenyamanan masyarakat sekitar. Baik itu di jalan ataupun pemukiman warga.

“Pembangunan tol berjalan lancar juga kenyamanan warga tidak terganggu,” tukasnya. (atp)

0 Komentar