SUMEDANGEKSPRES.COM, Kota – Banyaknya pegawai yang bekerja di ketinggian dan tidak memakai alat pelindung diri (APD), mengkhawatirkan sejumlah pihak. Sebab, risikonya mengancam keselamatan para pekerja sendiri.
Pantauan Sumeks, para pekerja di proyek pembangunan Gedung Kreatif Center Sumedang, banyak tidak memakai APD. Hal itu membuat miris bagi anggota Asosiasi Rope Acces Indonesia (ARAI) yang tinggal di Sumedang, Dicky.
Menurutnya, pekerja ketinggian harus memiliki lisensi yang sesuai dengan SOP. Selain itu, harus memakai APD, seperti harnest.
Baca Juga:MAN 1 Sumedang Raih Juara Umum di MalaysiaFotografer Jepang Tertarik Budaya Sunda
“Sumedang sebenarnya masih kurang kesadaran tentang keselamatan bekerja di ketinggian yang mengancam nyawa,” jelasnya kepada Sumeks, Senin (8/11).
Dicky menuturkan, sebenarnya pekerja ketinggian yang tidak memakai APD sudah jelas melanggar peraturan Kemenaker.
“Kalau melihat peraturan Kemenaker nomor 9 tentang K3 Pekerja Ketinggian 2016, orang dan pengusaha kontraktor itu bisa disalahkan,” jelasnya.
Dia yang tergabung organisasi Plester Sumedang ini, sudah lama menekuni bidang profesi pekerja ketinggian. Kemudian, sering terjun di luar kota atau pulau untuk pekerjaannya.
Namun, di Sumedang Dicky merasa miris melihat banyak pekerja ketinggian yang tidak menggunakan APD. Dia juga sering menegur pekerja ketinggian tidak memakai harnest.
“Dengan semaraknya pembangunan gedung-gedung dan pekerja ketinggian yang tidak memperhatikan APD, saya berharap bagi instansi terkait agar lebih memperhatikan hal ini. Karena mengancam keselamatan,” tandasnya. (asg)