SUMEDANGEKSPRES.COM, Kota – Adanya sejumlah titik rawan longsor sepanjang seksi 1-3, menjadi penyebab batal dibukanya Tol Cisumdawu akhir tahun ini.
Hal itu, diungkapkan Niki Ekos Kosasih, seorang tenaga pendukung dari Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, usai rapat koordinasi bersama Bupati Sumedang, Senin (20/12) malam.
“Kalau Nataru (Natal dan tahun baru) kayanya sulit untuk dibuka karena keadaan longsornya. Tapi nanti secara resminya akan disampaikan oleh PUPR atau mungkin yang lebih berwenang,” ungkap Niki di Gedung Negara.
Baca Juga:Dishub Sisir Bus Tak Layak JalanKeterwakilan Perempuan Belum Sesuai Harapan
Kata dia, progres pembangunan tol Cisumdawu untuk seksi 1 dan seksi 2 tinggal menunggu peresmiannya saja. Namun ada beberapa kendala yang membuat Tol Cisumdawu batal dibuka.
“Kita terkendala dengan adanya longsor di seksi dua, kaitannya dengan perlu adanya penyesuaian kontruksi dan segala macamnya,” papar Niki
Perkembangan tol Cisumdawu sendiri untuk seksi I, seksi II dan seksi III secara persentase sudah mencapai 98 persen.
“Kita menarget selesai itu April (2022), jadi sebelum Idul Fitri sudah bisa dibuka,” tambah Niki
Faktor cuaca menjadi kendala tersendiri dalam proses penyelesaian pembangunan Tol Cisumdawu. Terlebih menghadapi medan cukup berat seperti kontur di seksi IV.
“Desa Licin, Cimalaka dan sekitarnya menjadi titik tersulit dengan konturnya yang naik turun karena area perbukitan, sehingga harus banyak melakukan penyesuaian terkait konstruksinya,” kata Niki
Kawasan rawan longsor di Desa Sirnamulya dan Desa Mulyasari menjadi tantangan lainnya.
Baca Juga:Pengalihan Aliran Sungai Tanpa PerhitunganBupati Tabur 10 Ribu Benih Ikan Kancra dan Ikan Nila di Empang Gedung Negara
“Kendala yang cukup menantang di sana karena sekarang pemasangan bore pile itu kaya penahan-penahan longsoran itu sedang progres, tapi ternyata tanah bergerak terus, ya saat ini kita sedang melakukan treatment-treatment semoga tidak berkelanjutan,” pungkas Niki (kga).