Kini, Smartphone Menjadi Senjata Pamungkas Para Jurnalis

Kini, Smartphone Menjadi Senjata Pamungkas Para Jurnalis
Seorang jurnalis Sumedang Yanuar Aditya sedang meliput menggunakan gawai miliknya untuk mengambil gambar. (KEGGA KEGGYAN/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, KOTA – Dengan kemajuan dan banyaknya teknologi saat ini membuat komunikasi lebih mudah dan cepat. Selain sosial media, kemajuan teknologi juga membantu para jurnalis media cetak, online bahkan televisi untuk mempermudah peliputan.

Jurnalist televisi swasta, Yanuar Aditya mengaku saat ini dirinya menggunakan smartphone untuk kegiatan peliputan, baik dalam pengambilan gambar bahkan menulis naskah berita.

Adit sendiri sudah 13 tahun menjadi jurnalis di salah satu tv swasta. Sebelum menggunakan smartphone, Adit mengalami fase dimana meliput menggunakan handycam mini divi serta sulitnya mengirim gambar karena masih sukarnya akses internet pada saat itu.

Baca Juga:Kades Cilengkrang dan Anggota DPRD Sumedang Jadi Tersangka, DPMD Masih Mendalami KasusPermintaan Audiensi Tak Direspon Pemkab Sumedang, Desa Pakualam Surati Pemprov

“Sulitnya memang pada saat kaset habis harus ditimpa kalau tidak ada kaset cadangan. Kita juga membawa kaset kliner, kalau dulu ada istilah screc, scret itu gambar nya ketimpah karena memaksakan menimpa gambar,” jelas Adit saat berbincang dengan Sumeks, Selasa (8/2).

Selain itu, sulitnya mengirim gambar menjadi kendala utama karena minimnya perangkat dan teknologi saat itu.

“Dulu kalau mau ngirim gambar kita harus ke Warnet (Warung Internet) untuk mengirimkan file gambar. Kalau tidak di warnet kita pakai laptop tapi kalau modem bermasalah pasti sulit sinyal,” kata Adit.

Setelah melewati pase Mini Divi dan teknologi mulai berkembang, para jurnalis mulai menggunakan Kamera HD, atau para jurnalis menyebutnya Handycam Teko lantaran bentuknya yang cukup besar.

“Kalau kelapangan tas kita penuh, bawa kamera yang ukurannya besar, laptop belum lagi perangkat perangkat lain seperti kabel, mic dan banyak perintilannya,” ucap Adit.

Namun, kali ini berbeda, Adit sudah menggunakan smartphone untuk melakukan peliputan. Bahkan, penulisan naskah pun dilakukan di dalam gawai miliknya tersebut.

“Kalau sekarang mudah, untuk peliputan saya gak berat kaya dulu. Sekarang cuman tinggal bawa Smartphone, Mic external serta F grip sebagai pegangan HP kita sudah bisa kelapangan ngambil berita,” jelas Adit.

Baca Juga:Kader Tersandung Masalah Hukum, Partai Golkar Sumedang Buka SuaraWilayah Barat Sumedang Masuk PPKM Level 3

Tak muluk muluk gawai yang di gunakannya relatif murah dan biasa saja, harganyapun tidak lebih dari Rp 3 juta. Tak perlu spek tinggi, Adit hanya mengandalkan telepon pintarnya yang memiliki kamera dengan resolusi yang sangat baik.

0 Komentar