Pedagang Kaki Lima Keluhkan Pendapatan Menurun

Pedagang Kaki Lima Keluhkan Pendapatan Menurun
Seorang penjual batagor di Alun-alun Sumedang saat menunggu pembeli, kemarin (IMAS MAYATI KURNIA FITRI/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, KOTA – Pemerintah Kabupaten Sumedang secara resmi membuka Alun-alun Sumedang dengan pemberlakuan jam operasional yang dibatasi karena PPKM level 3. Dengan adanya penerapan tersebut, seorang pedagang kaki lima Asep mengeluhkan adanya pembatasan pengunjung ke Alun-alun Sumedang karena membuat dagangannya sepi.

“Bukan cuma pengunjung, jumlah pedagang kali lima juga dibatasi. Saya kerepotan kalau dibatasi karena mata pencaharian saya hanya dari ini,” ucap Asep saat ditemui Sumeks di lokasi dagangnya, Senin (7/3).

Asep mengakui lebih ramai suasana Alun-alun yang dulu daripada sekarang, karena dampaknya bagi pedagang adalah sepinya pembeli.

Baca Juga:PPKM Level 3, Wisata Empang LesuMinim PJU, Rawan Kecelakaan dan Pembegalan

“Saya berjualan sudah lama dari tahu 1985, selama covid pindah ke Alun-alun. Biasanya berjualan di SMP 2 Sumedang, tetapi sekarang pengunjung Alun-alun dibatasi jadi penjualan agak menurun,” ucapnya.

Dikatakan, kalau sedang banyak orang selalu ada petugas yang memantau, jadi sebagian pada pulang.

“Kan sekarang mah kalau banyak pengunjung pasti ada petugas yang memperingati, banyak pengunjung yang pulang lagi karena tidak membawa masker dan berkerumun. Jadi yang jajan pun jarang,” ungkapnya.

Bukan hanya sepi pembeli, kata Asep, bahan baku dan minyak juga menjadi salah satu faktor berkurangnya pemasukan.

“Udah mah sepi pembeli, bahan baku juga pada naik terutama minyak goreng. Tetapi kan tetap harus berjualan karena mata pencaharian saya hanya dari ini,” ungkapnya. (ims/job)

0 Komentar