Lahan Kurang Produktif Bisa Dijadikan Perkebunan Kopi

Lahan Kurang Produktif Bisa Dijadikan Perkebunan Kopi
Para petani kopi Desa Ganjaresik saat mengeringkan kopi hasil panennya, kemarin. (HERI PURNAMA/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, WADO – Lahan kurang produktif di dataran tinggi wilayah Kecamatan Wado harus disulap jadi perkebunan kopi. Pemerintah Kecamatan Wado sendiri serius akan menjadikan kawasan hutan di wilayahnya menjadi sentra komoditas kopi.

Adanya sejumlah kelompok tani yang kini sudah berkonsentrasi mengembangkan komoditas kopi, menjadi modal bagi pemerintah Kecamatan Wado sebagai tolok ukur pengembangan komoditas kopi selanjutnya.

“Kami sudah melakukan dialog dengan kelompok tani yang menanam kopi asal Desa Ganjaresik beberapa waktu lalu. Dari hasil dialog, potensinya sangat besar dan perlu dukungan untuk pengembangannya,” ujar Camat Wado, H Sutisna SPd MSi, belum lama ini.

Baca Juga:Tim Pencak Silat SMA Negeri Conggeang Raih Emas dan Perak Ketergantungan Narkotika? Rehabilitasi, Jangan Takut Kena Hukum!

Sutisna mengatakan, kawasan hutan, terutama di kaki Gunung Cakrabuana, meliputi Desa Cimungkal, Ganjaresik dan Desa Sukajadi, merupakan kawasan perkebunan potensial yang selama ini jadi tempat mata pencaharian warga di tiga desa tersebut.

Khusus untuk komoditas kopi, kata dia, kini sudah tertanam di wilayah Ganjaresik dengan luasan sekitar 40 hektar. Sementara, di wilayah Cimungkal dengan luasan dibawah 20 hektare. Masing-masing kawasan tanaman kopi telah dikelola oleh kelompok tani setempat.

“Untuk yang kelompok tani Temu Hurip di Ganjaresik malah sudah lengkap dari mulai proses penyemaian hingga pengolahan akhir dilakukan oleh kelompok. Pengolahannya sudah dilengkapi dengan mesin-mesin pengolah yang memadai. Produksinya pun telah banyak dipasarkan,” tutur Sutisna.

Dia menjelaskan, kelompok tani kopi telah mampu memberdayakan puluhan warga petani setempat. Sebab, selain menanam komoditas kopi, mereka juga menanam tumpang sari yang bisa dipanen dalam jangka pendek.

Kembali ke rencana pengembangan komoditas kopi, Sutisna menyebutkan, atas dasar masukan dari kelompok tani, pihaknya akan mendorong pembentukan sejumlah kelompok petani kopi di ketiga desa, yang wilayahnya berada di kaki Gunung Cakrabuana.

Sutisna menegaskan, upaya lainnya agar kopi bisa dikelola dari mulai hilir hingga hulu, pihaknya akan menyiapkan sarana prasarana pemasaran dari hasil kopi olahan petani.

“Mudah-mudahan berbagai upaya yang akan dilakukan bisa mewujudkan wilayah Wado, terutama di kawasan dataran tinggi menjadi sentra kopi,” katanya.

0 Komentar