Tragis, Air Waduk Jatigede Masuki Lahan dan Mushola

Tragis, Air Waduk Jatigede Masuki Lahan dan Mushola
Seorang warga yang rumahnya terendam membersihkan halaman rumahnya dari genangan air (HERI PURNAMA/SUMEKS)
0 Komentar

sumedang, DARMARAJA – Air Waduk Jatigede terus merangkak naik memasuki lahan milik warga. Lahan warga yang sebelumnya pernah tergenang air waduk dan saat ini masih dalam proses rencana pembebasan lahan, ternyata tahun ini kembali lagi tergenang.

Warga menilai, pihak terkait seolah tutup mata dan telinga karena sudah tahu ada lahan warga yang belum dibebaskan tergenang, tapi elepasi air terus ditingkatkan.

Ditegaskan, saat ini air nyaris menggenangi mushola tempat beribadah warga di Kampung Pasir Kanaga, Dusun Ciduging Desa Tarunajaya Kecamatan Darmaraja.

Baca Juga:Jalan Cireki Kembali Ambles, Polres Sumedang Lakukan Pengalihan ArusMasyarakat Pertanyakan Pemberlakuan Parkir Gratis

“Kalau sudah begini siapa yang mau tanggung jawab? Akibat genangan air tersebut sawah warga sekitar 50 tumbak harus terendam, padahal sawah tersebut produktif dan sangat diandalkan pemiliknya,” kata tokoh masyarakat setempat Suharyana, belum lama ini.

Bahkan, kata dia, pada beberapa tahun lalu sawahnya gagal panen karena genangan air dan pihak terkait tidak memberikannya penggantian.

Suharyana menyebutkan, pembebasan lahan di Pasir Kanaga sampai saat ini belum ada kejelasan yang pasti, proses pendataan juga belum ada tindak lanjut.

“Air waduk mulai masuk ke lahan milik warga pada Sabtu (23/4), dikhawatirkan air akan terus merangkak naik dan menggenangi mushola. Padahal, bulan Ramadan ini mushola lebih intens digunakan ibadah, mulai dari tadarusan sampai solat teraweh,” kata dia.

Sementara, salah satu warga yang rumahnya sempat terendam, Romli menyebutkan, perpindahan tahun 2015-2016 dari wilayah genangan itu sangat menyiksa. Warga harus terbebani pikiran untuk membangun rumah, ditambah lagi mental warga yang anjlok.

Sekarang baru menghela nafas sebentar, jelas dia, perekonomian juga sudah mulai bisa dipetakan tapi harus kembali hengkang.

“Sebenarnya berat bagi kami kalau harus pindah lagi, karena di tempat baru kami harus mengulang kembali usaha dan mencari mata pencaharian lagi dari nol. Sekarang saya disini walaupun tidak besar tapi sudah punya penghasilan dari lapak parkiran,” katanya.

Baca Juga:Jelang Lebaran, Toko Pakaian Diserbu PembeliPKK Bagikan Takjil dan Nasi Bungkus ke Korban Banjir

Tepisah, Kepala Desa Tarunajaya, Endas Jauharudin menyebutkan, pihaknya sudah melakukan survey langsung ke lapangan. Memang benar ada lahan warga yang tergenang, bahkan sudah hampir masuk ke mushola.

0 Komentar