Pasca Longsor, Masyarakat Wanajaya Krisis Air Bersih

Pasca Longsor, Masyarakat Wanajaya Krisis Air Bersih
Kepala Desa Wanajaya Erwan Riswanto saat membantu warga memberikan air bersih, belum lama ini (ist)
0 Komentar

sumedang, SURIAN – Hampir selama dua bulan pasca bencana longsor Jalan Hariang – Cisumur, masyarakat Desa Wanajaya Kecamatan Surian kekurangan dan krisis air bersih.

Seperti disampaikan Kepala Desa Wanajaya Erwan Riswanto kepada Sumeks, Kamis (5/5).

Dikatakan, selama kekurangan air bersih keperluan mayarakat akan air bersih dipenuhi dengan membeli air isi ulang. “Dan, sebagian wilayah ada serapan air yang debit airnya sedikit,” tandasnya.

Erwan menjelaskan, Pemdes dan masyarakat Desa Wanajaya sudah memperbaiki pipa air bersih dengan cara manual. Karena lokasi tanah yang labil sehingga pipa terbawa longsor terus.

Baca Juga:Butuh Waktu Empat Evakuasi Mobil HanyutWakapolda Jabar Cek Tol Cisumdawu

Dia pun menjelaskan masyarakat Desa Wanajaya memanfaatkan mata air Situ Cilembang di Desa Hariang Kecamatan Buahdua dengan sistem gravitasi. Pemdes Wanajaya pun menyewa ke Pemdes Hariang dengan nominal Rp 5 juta / tahun untuk air bersih tersebut.

“Kami harus mencari sumber air baru yang aman. Kami juga harus mempunyai sumber air sendiri dengan sistem pengeboran, dan itu merupakan rencana jangka panjang,” terangnya.

Selama ini, kata dia, bantuan dari pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat belum ada. Padahal, warga sedang mengalami krisis air bersih.

Ditegaskan, pihaknya berharap instansi terkait segera membuatkan sumber air yang baru karena masyarakat membutuhkan air sebagai sumber kebutuhan pokok.

“Warga sangat keberatan dengan satu kali mandi saja setiap orang membutuhkan galon air isi ulang dengan harga Rp 5000/galon,” pungkasnya. (atp)

0 Komentar