Hanyut Sebagai Pahlawan

Hanyut Sebagai Pahlawan
Emeril dan Adik (istagram @emmerilkahn)
0 Komentar

sumedangekspres – Kamis, 25 Mei 2022, putra sulung, si pundak paling berat, harapan Ayahanda, sang Gubernur Jawa Barat. Emmeril Kahn Mumtadz, hanyut sebagai pahlawan.

Diantar sanak keluarga, Ibu dan Adik. Ayahmu, sedang bertugas. Ia menyusulmu, menjemputmu di hari lain. Benar-benar ingin menyusulmu.

Swiss, yang kau pilih sebagai tangga berikutnya. Setiap manusia memang punya puncaknya masing-masing. Dan swiss, yang kau pilih sebagai anak tangga menuju puncak, puncakmu. Atau ibumu. Atau ayahmu. Adikmu masih sibuk dengan tangganya sendiri.

Baca Juga:TOP! BRI Dinobatkan Menjadi Bank Terbaik 2022Hari Lahir Pancasila, Momentum Pertahankan Eksistensi LSM LIDIK

Di sela hari pencarian anak tanggamu, Universitas yang mungkin beruntung dapat menerimamu, elok dan gemerlapnya Swiss memang tak tertahankan. Kebetulan saja kau lewat Bern, Sungai Aare. Pikirmu, ‘nyebur enak nih’. Mungkin. Bukan salahmu, hanya saja Tuhan memberikan porsi keindahan yang besar di Swiss. Manusia normal mana yang akan melewatkan keindahan?

Sebagai penyelam bersertifikat, Sungai Aare bagimu hanya terlihat sebagai kolam bola, hanya saja lebih besar dari biasanya. Tentu tidak bagi rekan dan adikmu, mereka tidak bersertifikat, kolam bola-mu bukan kolam bola mereka. Jelas kau harus mengurungkan niat untuk melompat dari atas jembatan. Memilih area paling aman untuk rekan dan adikmu. Sebagai seorang idola, tentu kau harus memberikan fan-service sebagai pelayanan untuk pengagummu. Ia, setiap adik selalu mengidolakan kakaknya. Selalu.

Keselamatanmu nomor 2. Mungkin 3. Bagimu, keselamatan rekan dan adikmu yang utama. Kalian turun ke dalam arus elok si Aare, jernih sekali, mungkin itu kelebihan dari Negara yang tidak punya pabrik tahu. Tapi mereka kurang protein, kasihan. Dengan sertifikat menyelam yang kau simpan di dinding kamar, atau mungkin di tumpukan berkas sertifikat lainnya, kau sudah bisa menghitung seberapa kuat arus, seberapa dalam air, dan seberapa seberapa lainnya. Aku tidak bersertifikat.

Namun Tuhan selalu memberikan kejutan di setiap alam. Jika Multiverse itu benar-benar ada, di sana juga pasti ada kejutan dari Tuhan. Sekarang aku lebih mengerti kenapa ada orang yang bicara Tuhan itu penuh kejutan, cinta sekali aku padanya.

Laut saja baru 15% yang terjamah oleh manusia, katanya. Mungkin sungai juga seperti itu, hanya saja aku belum membaca NASA memberikan penilaian, jangan tanya aku, aku juga baru tahu NASA bisa memberikan penilaian seperti itu, kukira mereka hanya menyelam di Galaxi. Apa yang sudah kau hitung mungkin tidak terpakai disana, karena ada sedikit kejutan dari Tuhan.

0 Komentar