Bersih-Bersih 88 Masjid Warnai Harlah ke-88 GP Ansor

Bersih-Bersih 88 Masjid Warnai Harlah ke-88 GP Ansor
Beberapa anggota GP Ansor Sumedang saat membersihkan sebuah masjid secara bergotong-royong, beberapa waktu lalu (ist)
0 Komentar

sumedang, KOTA – Dalam rangka mengisi peringatan hari lahir (Harlah) Gerakan Pemuda (GP) Ansor ke-88, Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Sumedang melaksanakan kegiatan bersih-bersih masjid di Kabupaten Sumedang.

Salah satu Wakil Ketua Pimpinan Cabang GP Ansor Kabupaten Sumedang, Hervy Fauzi Azhari, ketika dihubungi secara online mengatakan kegiatan bersih-bersih di 88 masjid ini merupakan bukti pengabdian GP Ansor Sumedang kepada masyarakat.

“Tahun ini GP Ansor usianya sudah 88 tahun. Sebagai bentuk nyata pengabdian GP Ansor Sumedang kepada masyarakat, bulan Mei kemarin kami melaksanakan bersih-bersih di 88 masjid secara serentak. Masjid yang dibersihkan dibagi diberbagai kecamatan dan desa yang ada di Kabupaten Sumedang,” ujar Hervy, Senin (6/6).

Baca Juga:Makam Dayeuh Luhur, Wisata Religi di SumedangSMK PGRI 1 Sumedang Luluskan 187 Siswa

Kata dia, bersih-Bersih masjid ini sudah biasa dilakukan oleh kader GP Ansor di Sumedang. Ada yang melaksanakannya secara harian, mingguan, atau bulanan.

“Hanya biasanya mereka mengerjakannya tidak serentak dalam satu waktu. Harlah GP Ansor ini dijadikan momentum kader GP Ansor Sumedang untuk merapatkan barisan dengan membersihkan masjidnya secara serentak,” lanjut Hervy.

Sementara, Ketua Pimpinan Cabang Gerakan Pemuda (GP) Ansor Kabupaten Sumedang, Acep Komarudin Hidayah, mengatakan GP Ansor itu merupakan organisasi yang besar. Untuk membuktikannya maka dibutuhkan tiga cara atau tiga langkah.

“Cara yang pertama, yaitu ‘kudu katingali ayana’ (harus terlihat keberadaannya). Karena GP Ansor merupakan organisasi yang besar maka bagaimana caranya GP Ansor itu eksistensinya bisa terlihat, kegiatannya bisa terlihat, dan kiprah-kiprahnya bisa terlihat. Tidak hanya terlihat di dunia nyata, tapi harus terlihat juga di dunia maya,” lanjut Acep.

Cara yang kedua, syarat organisasi yang besar itu ‘kudu kadenge sorana’ (harus terdengar suaranya). Kebijakan. “Kegiatan atau langkah yang dilakukan oleh GP Ansor Sumedang harus bisa terdengar oleh masyarakat luas,” lanjut Acep.

Dan cara yang ketiga yaitu ‘kudu karasa manfaatna’ (harus terasa manfaatnya). Sebaik-baiknya organisasi yaitu keberadaannya bisa bermanfaat bagi orang lain. Tidak hanya bermanfaat untuk golongannya, tapi bermanfaat untuk masyarakat luas.

“Salah satu caranya supaya kegiatan GP Ansor bisa terlihat, terdengar, dan bisa bermanfaat untuk orang lain yaitu dengan melaksanakan kegiatan bersih-bersih di masjid atau di tempat-tempat umum,” tutup Acep. (atp)

0 Komentar